Mengantri cetak eKTP di IPDN jatinangor
Mengantri cetak eKTP di IPDN jatinangor-Duh ya lagi –lagi EKTP lagi nih, eh by the way kamu punya ktp belum nih? Kalau yag belum ayo bikin mumpung gratis lho? Trus ada gitu bikin ektp bayar ? ada dongg seperti di salah satu kecamatan di garut ada salah satu oknum pegawai kecamatan jika ektp nya cepet jadi harus bayar, dan jug harus di kolektifkan jika pemohon banyak lebih murah, tapi sedikit satu atau dua orang mahal, tapi untuk sekarang sih udah insyaf kali udah gak ada lagi macam begituan mungkin takut di tangkap KPK kali he,,,
Ngeri memang mendengar dokumen kependudukan harusny gratis malah di jual belikan di bikin drama gitu mesti bayar apa lah? emang sih tidak bisa di pungkiri juga okum macam bikin ktp harus bayar itu bukan satu atau dua tempat saja ada di tempat lain juga ada terutam di daerah -daerah
Nah bagaiamana jika masih suket? Suket juga tidak masalah namun ada lembaga yang masih mempermasalahkan pengguanaan suket (surat keterangan) padahal pada awal-awal kita tahu ada pengumuman bahwa suket juga bisa di gunakan untk kepentingan tapi pada kenyataanya, tidak semuanya padahal kita yang awam tidak ada bedanya antara suket dan ektp kerna keterangan dan identitas juga sama, kenapa mesti ektp? Ada yang tahu munkin kenapa? Hee,,
Dan kalau di hitung-hitung saya datang ke kecamatan sudah 5 kali selama 2 atahun, tapi jawabannya macam sudah terekam kuat dalam ingat mereka, jawabanya harus itu
Dalam hati saya mungkin ini cara yang terbaik untuk mencetak ektp bukan di kecamatan, atau disdukcapil, tapi di jatinangor ini, kerna jujur saja saya merasa kesel dan bosan datang ke kecamatan jawannya gak ada blangko tapi kenap teman saya yang di daerah macam di garut sudah pada punya ektp sejak dari dulu
Tapi saya juga belum mencoba iseng-iseng berhadiah nanyain mau bayar bikin ektp, gak tahu melayani gak tau enggak ? soalnya di kecmatan lain ada oknum yang menyatakan jika mau ktp dicetak sesegera harus bayar sekian ratus ribu, tapi saya gak niat sih yang begituan mendingan yang biasa aja grtisan yah,,
Antusia warga di acungi jempol
Di karekanan saya tida mau terlambat dan pengen cepet daftar saya memutuskan jam 7 pagi sudah berangkat naik motor ke kampus IPDN dengana alasan takut macet, panas, dan yang terpenting saya gak mau mengular mengantri kern panas dll dan yang penting saya suka cepet bosan, ujung-ujungnya pengen buru-buru balik alias tidak sabaran
Walaupun di pengumuman di radio bahwa buka jam 8 tapi gak apa lah mau nyantai di jalan lagian dari leuwi panjang-jatinangor itu bisa jadi memakan waktu lama jika konisi jalana macet dan belum lagi lampu merah yang super dupaer ngaret alias lama, dan yang terpenting lagi nih hari keja, biasa kalau hari kerja jalan soekarno-hatta macetna parah euy…
Singkat cerita saya dari leuwi panjang sampai jatinangor cuman 1 jam, emang sih standar perjanana satu jam itu di bilang lancar kalau macetmah bisa dua kali lipatnya ,tapi kalau naik mobil bisa jadi lebih lama lagi lagian kalau mobl gak seperti motor gak bisa cepet-cepet harus runut,, cape
Dan sampai sana dama pikiran kok sepi, eh pass didepan kampsu IPDN orang-orang udah pada ngantri, sampai ke jalan raya, sampai-sampai parkir di dalam kampus juga susah kerna kata petugas udah penuh , sampai saya juga parkir di pinggir jalan raya, padahal kita tahu bahwa dalam kampus IPDN itu menampung ratusan motor, itu baru jam 8,
Saya parkirkan motor dan dan ikut mengantri juga, dan tidak kebayang panjangnya itu sampai 1,5 meter he, tapi yah gimana lagi nasib orang tidak memeliki ektp, lagian mau nunggu kapan lagi coba , acara pembuatan ektp yang beginian itu jarang banget, mau di kecamatan ogah ah, di disdukcapil malah suruh di kecamatan dengan alasan blanko sudah di distribusikan ke kecamatan, sementara di kecamatan alasan macam-macam, bikin kesel kan
Tidak di arahkan dengan jelas
Nah ini yang agak kesel lagi nih , ketika sudah masuk ke lingkungan kampus IPDN, di sana itu mengular lagi, panjang banget, bahkan tidak sedikit warga yang berebut ingin duluan dengan alasan jauh, atau alasan bawa anak keil, tapi ya sudalah gini adanya
Warga udah banya k di dalam itu tidak ada pengumuman mana warga yang mau ganti ektp, cetak baru, bikin baru dan hilang itu tidak di arahkan jadi warga pada bingung mesti masuk ke mana, sementar kebutuhan masyarakat beragam maka warga megular begitu saja, tanpa ada kejelasan
Nah setelah jam 9-an baru ada yang mengarahkan kepentingannya apa? nah dari situ warga mulai terurai dan berkelompok,
Berebut blanko
Petuga mengarahakn kepada warga bahwa yang inign mencetak ektp harus di seidiak Photocopy KK, dan photo copy suket, dan juga menyertakan formulir yang di berikan perutaga yang harus di isi ketika itu juga, namun apa yang terjadi petugas ini malah membagikan tidak antri jadi efeknya masyarakt berebut form, akhirnya tidak efektif dan berebut saling seret
‘’lamun teu butuh mah ektp dan gak mau seret-seret gini’’ kata salah satu warga yang ikut seret-seretan sama saya
Apresiasi untuk disukcapil
sangat mengapresiasi kepada disdukcdapil bahwa dengan adanya perekeam di pusatkan seperti di IPDN itu sangat membantu warga masyarakt terlebih seperti saya menanti-nanti ektp sejak 3 tahun yang lalau, kerna apa? Setiap kali datang ke kecamatan selalu aja alasan yang sama
dan yang terpenting menurut saya adalah mudah , cepat dan efektif pasti antusias warga semakin baik, kerna saya lihat selama ini , kewajiban masyarakat harus memeliki dokumen kependudukan tapi sementara pemerintah melayani masyarakat banyak hambatan
Nah bagi kamu yang belum memeliki ektp ayo bikin ya, kerna untuk memudahkan kita semua urusan perizian dan kebutuhan dalam segala hal, dan tidak kalah penting lagi pantau terus sosmednya dukcapil , agar kita tahu info dan kegiatan yang dilakukan disdukcapil
Macam saya ini jika tidak follow twiternya disdukcapil mungkin sudah ketingalan jaman,
****
Happy nice day
Ngeri memang mendengar dokumen kependudukan harusny gratis malah di jual belikan di bikin drama gitu mesti bayar apa lah? emang sih tidak bisa di pungkiri juga okum macam bikin ktp harus bayar itu bukan satu atau dua tempat saja ada di tempat lain juga ada terutam di daerah -daerah
Kenapa KTP itu penting
Tkp itu penting kerna selain dokumen kependudukan juga sebagai dindetitias keluarga yang sekali-kali di butuhkan selan itu juga jika kita urusan dengan perbankkan, kepolisisn, pemerintahan dll perlu mengguanak ktp dan bahkan ketika upgrade kartu SIM aja mesti ektp , jadi gimana gak penting semua aspek pelayanan hampir mengunakan ektpNah bagaiamana jika masih suket? Suket juga tidak masalah namun ada lembaga yang masih mempermasalahkan pengguanaan suket (surat keterangan) padahal pada awal-awal kita tahu ada pengumuman bahwa suket juga bisa di gunakan untk kepentingan tapi pada kenyataanya, tidak semuanya padahal kita yang awam tidak ada bedanya antara suket dan ektp kerna keterangan dan identitas juga sama, kenapa mesti ektp? Ada yang tahu munkin kenapa? Hee,,
Percetakan Ektp di kampus IPDN Jatinangor
Sebelum tanggal 11 april mendapatkan kabar bahwa di kampus IPDN akan ada pencetakan ektp baru, penggantian ektp rusak, dan ktp hilang, melihat pemberitahauna dari kawan saya meras lega, kerna bagaimana tidak sudah 2 tahun saya belum juga memeliiki ektp, kerna alasan tertentu setip kali datang ke kecamatan selalu aja balnkonya habis, nanti dulu kalau udah ada blanko akan di umumkan kepda RW masing-maisng, tapi buktinya bulsit ah,,Dan kalau di hitung-hitung saya datang ke kecamatan sudah 5 kali selama 2 atahun, tapi jawabannya macam sudah terekam kuat dalam ingat mereka, jawabanya harus itu
Dalam hati saya mungkin ini cara yang terbaik untuk mencetak ektp bukan di kecamatan, atau disdukcapil, tapi di jatinangor ini, kerna jujur saja saya merasa kesel dan bosan datang ke kecamatan jawannya gak ada blangko tapi kenap teman saya yang di daerah macam di garut sudah pada punya ektp sejak dari dulu
Tapi saya juga belum mencoba iseng-iseng berhadiah nanyain mau bayar bikin ektp, gak tahu melayani gak tau enggak ? soalnya di kecmatan lain ada oknum yang menyatakan jika mau ktp dicetak sesegera harus bayar sekian ratus ribu, tapi saya gak niat sih yang begituan mendingan yang biasa aja grtisan yah,,
Antusia warga di acungi jempol
Di karekanan saya tida mau terlambat dan pengen cepet daftar saya memutuskan jam 7 pagi sudah berangkat naik motor ke kampus IPDN dengana alasan takut macet, panas, dan yang terpenting saya gak mau mengular mengantri kern panas dll dan yang penting saya suka cepet bosan, ujung-ujungnya pengen buru-buru balik alias tidak sabaran
![]() |
mengantri |
Walaupun di pengumuman di radio bahwa buka jam 8 tapi gak apa lah mau nyantai di jalan lagian dari leuwi panjang-jatinangor itu bisa jadi memakan waktu lama jika konisi jalana macet dan belum lagi lampu merah yang super dupaer ngaret alias lama, dan yang terpenting lagi nih hari keja, biasa kalau hari kerja jalan soekarno-hatta macetna parah euy…
Singkat cerita saya dari leuwi panjang sampai jatinangor cuman 1 jam, emang sih standar perjanana satu jam itu di bilang lancar kalau macetmah bisa dua kali lipatnya ,tapi kalau naik mobil bisa jadi lebih lama lagi lagian kalau mobl gak seperti motor gak bisa cepet-cepet harus runut,, cape
Dan sampai sana dama pikiran kok sepi, eh pass didepan kampsu IPDN orang-orang udah pada ngantri, sampai ke jalan raya, sampai-sampai parkir di dalam kampus juga susah kerna kata petugas udah penuh , sampai saya juga parkir di pinggir jalan raya, padahal kita tahu bahwa dalam kampus IPDN itu menampung ratusan motor, itu baru jam 8,
Saya parkirkan motor dan dan ikut mengantri juga, dan tidak kebayang panjangnya itu sampai 1,5 meter he, tapi yah gimana lagi nasib orang tidak memeliki ektp, lagian mau nunggu kapan lagi coba , acara pembuatan ektp yang beginian itu jarang banget, mau di kecamatan ogah ah, di disdukcapil malah suruh di kecamatan dengan alasan blanko sudah di distribusikan ke kecamatan, sementara di kecamatan alasan macam-macam, bikin kesel kan
Tidak di arahkan dengan jelas
Nah ini yang agak kesel lagi nih , ketika sudah masuk ke lingkungan kampus IPDN, di sana itu mengular lagi, panjang banget, bahkan tidak sedikit warga yang berebut ingin duluan dengan alasan jauh, atau alasan bawa anak keil, tapi ya sudalah gini adanya
Warga udah banya k di dalam itu tidak ada pengumuman mana warga yang mau ganti ektp, cetak baru, bikin baru dan hilang itu tidak di arahkan jadi warga pada bingung mesti masuk ke mana, sementar kebutuhan masyarakat beragam maka warga megular begitu saja, tanpa ada kejelasan
Nah setelah jam 9-an baru ada yang mengarahkan kepentingannya apa? nah dari situ warga mulai terurai dan berkelompok,
Berebut blanko
Petuga mengarahakn kepada warga bahwa yang inign mencetak ektp harus di seidiak Photocopy KK, dan photo copy suket, dan juga menyertakan formulir yang di berikan perutaga yang harus di isi ketika itu juga, namun apa yang terjadi petugas ini malah membagikan tidak antri jadi efeknya masyarakt berebut form, akhirnya tidak efektif dan berebut saling seret
‘’lamun teu butuh mah ektp dan gak mau seret-seret gini’’ kata salah satu warga yang ikut seret-seretan sama saya
Apresiasi untuk disukcapil
sangat mengapresiasi kepada disdukcdapil bahwa dengan adanya perekeam di pusatkan seperti di IPDN itu sangat membantu warga masyarakt terlebih seperti saya menanti-nanti ektp sejak 3 tahun yang lalau, kerna apa? Setiap kali datang ke kecamatan selalu aja alasan yang sama
dan yang terpenting menurut saya adalah mudah , cepat dan efektif pasti antusias warga semakin baik, kerna saya lihat selama ini , kewajiban masyarakat harus memeliki dokumen kependudukan tapi sementara pemerintah melayani masyarakat banyak hambatan
Nah bagi kamu yang belum memeliki ektp ayo bikin ya, kerna untuk memudahkan kita semua urusan perizian dan kebutuhan dalam segala hal, dan tidak kalah penting lagi pantau terus sosmednya dukcapil , agar kita tahu info dan kegiatan yang dilakukan disdukcapil
Macam saya ini jika tidak follow twiternya disdukcapil mungkin sudah ketingalan jaman,
****
Happy nice day