Apa kabar kompor minyak tanah dan riwayat mu kini
Apa kabar kompor minyak tanah dan riwayat mu kini-Dulu kompor minyak tanah ini sekan primadon masyarakat, dan di jadikan alat memasak nomeor wahid ,kerna mngkin alasa-alasan lain yang mendasariny , seperti harga kompor murah, mudah mendapatakan minyak tanah dll , nah itu alasan orang-orang dulu kompor minyak tanah itu paling di buru masyarakat
Dan orang dulu kadang hampir tidak ada opsi lain alat untuk memasak selian kompor inyak tanah, itu juga ada yang menggunakan kayu api tapi khusus bagi mereka yang hidup di pedesaan yang mudah mendaptkan kayu bakar dari hutan
Kenapa tidak menggunaka gas LPG sejak dari dulu, ini saya akan jelaskan di uraian di bawah
Dulu Kompor minyak tanah banyak di jual di pasar-pasar dengan harga yang lumayan mahal, ibu saya membeli kompor minyak itu sampai 70 ribu, itu kompir yang memeliki sumbu 10 ada yang 20 sumbu , tentu saja semakin banyak sumbunya maka harganyapun makin ,mahal
Biasanya kompor yang kualiatas bagus, seperti pemilihan bahan yang awet dan tahan lama di keluarkan oleh perusahaan yang sudah memelii brand makanya harga ny ajadu daeri oran gpengrajin kompor biasa
Sejak dari dulu kompor minyak tanah khusunya di indonesia sudah menjadi alat masiak yang pas di hati masyarakat indonesia keran slaian harganya muradah dan pengrajin kompor minyakt anah banaykdi berbagai tempat, ini menjdi alasan klasik orangf jaman dulu mengguaka kompor minyak tanah
Dulu juga kompor gas sudah banyak yang mengauakan namun masih dalam jumlah terbatas, seperi perusahaan catring, pabik , rumahsakti dan hotel dan adajug amasyaraka yangmengguanak gas , agi mearea yang tingal di perkotaan dan dekagta denga pangkalan, dan juga di iliki bagi mereka yang emmelik penghailan di atas rata-rata
Mengapa ini hanya di miliki oleha orang tertentu dan perusahaan? Selain haranya masih mahal dan tempat pengisian isi ulang gas masih langka terlebih bagi masyarak yang hidup di pedesaan , makanaya orang peedesaan masih memeprtahankan alat masak jaman dulu yaitu hawu
Beda dengan sekarang sejak tahun 2014 pemerintah terus menggaungkan dan terus mengkomersilakan kompor gas sampai-sampai masyarakat mendapatkan kompor gas ukuran 3 kg dengan gratis
Ini mungkin cara pemerintah memasyrakatkan kompor gas secara menyeluruh, , maka sejak itu menjamurnya pangkalan gas, pabrik tabung gas dan juga pabrik pembuat kompor, dan pangkalan hampir setiap kecamatan ada layanan isi ulang gas, walapun masih banyak kecamtan di kabupaten yang belum ada pangkalan
kalau dulu merk kompor gas hanya satu dan dua merk tapi sekarang bahkan sampai puluhan merk kompor gas tentu mereka menawarkan harga yang bervariasi bahakan ada salahsatu brand kompor gas yang memberiakan kredit sekaligus asuransi, jadi jikalau ada ledakan kerna kompor gas merk yang mereka suplai akan mendapatkan bantuan dana asuransi, dan bagi korban yang meninggal di beri santunan 10juta tapi dengan syarat dan ketentuan berlaku
tentu saja dengan di komersilkannya gas sebagai pengganti minyak tanah, bagi perusahaan pembuat kompor sangat menguntungkan
Dulu harga minyak tanah per liter hanya 3 ribu rupih sekitar tahun 2003, tapi pada tahun 2014 sampai melambung mencapai 10 ribu rupiah, harga minyak tanah melambung ini keran subsidi khusu minyak tanah cabut, agen banyak beralih ke gas dan juga asupan minyak tanah ke daerah terus menyusut
makin kesini utuk mendapatkan minyak tanah semakin susah di dapat dan harganya makin meroket, bayangkan di bandung minyak tanah di jual per lliter 15 ribu, di pengecer, ini harga yang tidak masuk akal meurut saya
Seperti paman saya dulu ketika kompor gas belum berjaya, kebetulan pama saya ini penyedia minyak tanah untuk satu kecamatan ,
paman menjual minyak tanah sampai 400 liter per hari, kerna kebetulan paman membeli minyak tanah langsung dari agen besar, dan jumlah banyak , namun seiring dengan makin terkenalnya si gas ini, menurut beliu menjual 5 liter per hari juga udah uyuhan, mengalamai kesulitan, makanya sejak 2 tahun lalu paman juga berlaih ke penjual blue gas, kerna jika di pertahankan juga mungkin tidak akan mendaptak keutungan
Denga di komersilakannya gas oleh pemerintah terntu saja bagi perusahaan pembuat kompor minyak seperi pabrik dan pengrjin kompro perorangan mengalami kesulitan, dari segi penghematan energi itu baik, namun di sisi lain bagi orang yang menggantungkan hidupnya dari penjualan kompor minyak mengalami kolap
Sebetulnya beralaihnya dari minyak tanah ke gas ada baiknya pula kerna cadangan minyak bumi di perut bumi terus mengalami penurunan atau bahkan 6-20 tahun ke daepan bisa habis kerna terus di tambang,
Kerna kita tahu menurut teori memang minyak bumi tidak bisa di reboisasi dan ada untungnya pemeritah kita sejak dini sudah di alihkan ke gas
dengan beralinya dari kompor minyak ke gas itu memeberi keuntung bagi masyaraka dan ada juga kerugian
Kita tahu bahwa minyak tanah adalah energi yang tidak bisa di perbaharui, nah jika minyak tanah ini terus dimanfaatkan tanpa ada pembharua tentu saja tinggal menunggau waktu minyak akan segera habis
Tapi dengan menggunakan gas cadangannya masih banyak dan mungkin harnganya beda jauh dengan harga minyak tanah dan tidak menutup kemungkinan masa depan 10 -20 tahun ke depan kompor gas juga akan tergantikan lagi dengan yang lain yang ramah dan lebih efektif
Seperti baru-baru ini saya membaca di berita online bahwa kompor gas akan di ganti dengan kompor listrik, tapi dengan syarat listik KWH minimal 1200 , nah apa tidak mencekok dengan persyaratan itu kalau masyarak dengan golongan kecil, belum lagi biaya listrik perbulan kadang melambung, dan juga tiap tahun naik , ini perlu di pertimbangkan juga oleh pemangku kepentinngan
Dulu jika adan menasak mie instan di kompor minyak tanah bisa memakana waktu sampi 8 menit mulai dari menyalakan sampai di matikan lagi, tapi dengan beralihnya dan mengguanakn gas, cukup 3 menit juga beres, dan mie siap dinikmati, ini sangat menghemat waktu bukan?
Tapi d sisi memudahkan memasak ada juga sisi negatifnya yaitu meledaknya kompoor gas dan timbul kbakaran dan juga tidak sedikit awal-awal pengguanan kompor gas memakan korban dan sudah berapa orang nyawa melayang kerna meledaknya kompor gas ini,
Dari segi biaya, kalau minyak tanah sekarang itu harganya 15 ribu per liter dan hampir mendapatkanyapun susah kerna tidak ada penjual, bisa di pakai 1 minggu maksiimal jika masaknya sederhana, tapi dengan mengeluarkan uang 20 ribu per tabung gas 3 kg bisa di pakai lebih dari dua minggu ini tentu dari biaya yang keluar cukup hemat. Tentus saja ini kembali ke pemakiaan, tapi menurut saya antara gas dan minyak tanah, gas memeng masih di unggulkan
Ini penting juga, kalau dulu perbotan rumah tangga itu pada hitam-hitam dan tentu saja perabotan ygn kita pakai mudah rusak dan susah di bersihakan tapi dengan penggunaan gas lebih efektif
dan bahkan ketika kita masak pun tangan mehong semua kerna adanya oyan (asap hitam yang di hasilakan dari pembakaran minyak tanah), dan belum lagi hidung yang menghitam ,
dan bisa jadi cepat rusak kerna dari pembakaran minyak tanah, tapi sekarng coba tengok ke dapur, ada neggak perboatan rumah tangga yang pantatnya gosong, tidak ada kan,,,? Notes: Itu pun kalau kamu rajin cuci ya heheh
Dan selain itu juga masak menggunakan minyak tanah, ibu-ibu mukanya pada hitam, dan lubang hidung sampai gelap, kalau sekarang , walapun masak masih tetep tantik,, he,,,
Pada awal-awal penggunaan gas di koran, televisi, radio banyak sekali kecelakaan mengenai ledakan gas ini, bahkan dengan ledakan gas ini bisa kehilangan harta benda bahkan nyawa juga ikut raib, bisa jadi masyarakat pada awal pengguaan dan tidak memeliki pengalaman sekarang itu di sebabkan kerna ceroboh, walaupun ada petunjuk pemakain dari perusahaan kompor gas
Bagi masyarakat pedesann untuk melakukan isi ulang gas mengalami kesulitan kerna di kampung masih belum ada pangkalan gas, jadi masyarakat jika ingin melalkan isi ulang harus pergi ke kota atau ke kecamran lain, tentu saja dari segi biaya sangat di rugikan
Bahkan di salam satu kecamatan, pangkalan gas bisa di hitung dengan jari atau bahkan salah satu Kecamatan di Kab Garut tidak ada tempat pangkalan sama sekali,
Bagi masyrakat awam pemasangn tabung gas akan mengalami kesulitan ,keran pada tahap awal harus mengikuti sesuai dengan petunujk penggunaa, kerna jika tidak sesuai bisa jadi seperti nomor 1
Harga gas ukuran 3 kilo gram rata-rata di jual di pengecer tidak kurang dari 20 ribu, terntu saja masyarakt yang ekonomi lemah ini sangat memberatkan belum lagi jika di jangkau dari pedesaaan, bisa jadi dari pangkalan harga 20 ribu sampai di pedesaan bisa 30 ribu per tabung
Seperti di di desa girmukti kecamatan Cisewu–Garut, gas ukuran 3 kilo di jual dengan harga 32 ribu, ini tentus sanagt mahal sekali yang menjadi biang kerok harga melambung itu kerna lokasi pengisian gas yang jauh dan ongkos angkut
nah apakah anda sekarang di rumah masih menggunakan kompor minyak atau sudah beralaih ke gas? Saya yakin di rumah anda sudah bertransformasi ke gas ya
***
Happy nice day
Dan orang dulu kadang hampir tidak ada opsi lain alat untuk memasak selian kompor inyak tanah, itu juga ada yang menggunakan kayu api tapi khusus bagi mereka yang hidup di pedesaan yang mudah mendaptkan kayu bakar dari hutan
Kenapa tidak menggunaka gas LPG sejak dari dulu, ini saya akan jelaskan di uraian di bawah
Dulu Kompor minyak tanah banyak di jual di pasar-pasar dengan harga yang lumayan mahal, ibu saya membeli kompor minyak itu sampai 70 ribu, itu kompir yang memeliki sumbu 10 ada yang 20 sumbu , tentu saja semakin banyak sumbunya maka harganyapun makin ,mahal
Biasanya kompor yang kualiatas bagus, seperti pemilihan bahan yang awet dan tahan lama di keluarkan oleh perusahaan yang sudah memelii brand makanya harga ny ajadu daeri oran gpengrajin kompor biasa
Baca juga: Ingin merasakan udara sejuk? Danau cileunca Pangalengan pilihannya
Sejak dari dulu kompor minyak tanah khusunya di indonesia sudah menjadi alat masiak yang pas di hati masyarakat indonesia keran slaian harganya muradah dan pengrajin kompor minyakt anah banaykdi berbagai tempat, ini menjdi alasan klasik orangf jaman dulu mengguaka kompor minyak tanah
Dulu juga kompor gas sudah banyak yang mengauakan namun masih dalam jumlah terbatas, seperi perusahaan catring, pabik , rumahsakti dan hotel dan adajug amasyaraka yangmengguanak gas , agi mearea yang tingal di perkotaan dan dekagta denga pangkalan, dan juga di iliki bagi mereka yang emmelik penghailan di atas rata-rata
Mengapa ini hanya di miliki oleha orang tertentu dan perusahaan? Selain haranya masih mahal dan tempat pengisian isi ulang gas masih langka terlebih bagi masyarak yang hidup di pedesaan , makanaya orang peedesaan masih memeprtahankan alat masak jaman dulu yaitu hawu
Beda dengan sekarang sejak tahun 2014 pemerintah terus menggaungkan dan terus mengkomersilakan kompor gas sampai-sampai masyarakat mendapatkan kompor gas ukuran 3 kg dengan gratis
Ini mungkin cara pemerintah memasyrakatkan kompor gas secara menyeluruh, , maka sejak itu menjamurnya pangkalan gas, pabrik tabung gas dan juga pabrik pembuat kompor, dan pangkalan hampir setiap kecamatan ada layanan isi ulang gas, walapun masih banyak kecamtan di kabupaten yang belum ada pangkalan
kalau dulu merk kompor gas hanya satu dan dua merk tapi sekarang bahkan sampai puluhan merk kompor gas tentu mereka menawarkan harga yang bervariasi bahakan ada salahsatu brand kompor gas yang memberiakan kredit sekaligus asuransi, jadi jikalau ada ledakan kerna kompor gas merk yang mereka suplai akan mendapatkan bantuan dana asuransi, dan bagi korban yang meninggal di beri santunan 10juta tapi dengan syarat dan ketentuan berlaku
tentu saja dengan di komersilkannya gas sebagai pengganti minyak tanah, bagi perusahaan pembuat kompor sangat menguntungkan
Dulu harga minyak tanah per liter hanya 3 ribu rupih sekitar tahun 2003, tapi pada tahun 2014 sampai melambung mencapai 10 ribu rupiah, harga minyak tanah melambung ini keran subsidi khusu minyak tanah cabut, agen banyak beralih ke gas dan juga asupan minyak tanah ke daerah terus menyusut
makin kesini utuk mendapatkan minyak tanah semakin susah di dapat dan harganya makin meroket, bayangkan di bandung minyak tanah di jual per lliter 15 ribu, di pengecer, ini harga yang tidak masuk akal meurut saya
Seperti paman saya dulu ketika kompor gas belum berjaya, kebetulan pama saya ini penyedia minyak tanah untuk satu kecamatan ,
paman menjual minyak tanah sampai 400 liter per hari, kerna kebetulan paman membeli minyak tanah langsung dari agen besar, dan jumlah banyak , namun seiring dengan makin terkenalnya si gas ini, menurut beliu menjual 5 liter per hari juga udah uyuhan, mengalamai kesulitan, makanya sejak 2 tahun lalu paman juga berlaih ke penjual blue gas, kerna jika di pertahankan juga mungkin tidak akan mendaptak keutungan
Denga di komersilakannya gas oleh pemerintah terntu saja bagi perusahaan pembuat kompor minyak seperi pabrik dan pengrjin kompro perorangan mengalami kesulitan, dari segi penghematan energi itu baik, namun di sisi lain bagi orang yang menggantungkan hidupnya dari penjualan kompor minyak mengalami kolap
Sebetulnya beralaihnya dari minyak tanah ke gas ada baiknya pula kerna cadangan minyak bumi di perut bumi terus mengalami penurunan atau bahkan 6-20 tahun ke daepan bisa habis kerna terus di tambang,
Kerna kita tahu menurut teori memang minyak bumi tidak bisa di reboisasi dan ada untungnya pemeritah kita sejak dini sudah di alihkan ke gas
dengan beralinya dari kompor minyak ke gas itu memeberi keuntung bagi masyaraka dan ada juga kerugian
1. Penghematan energi
Tapi dengan menggunakan gas cadangannya masih banyak dan mungkin harnganya beda jauh dengan harga minyak tanah dan tidak menutup kemungkinan masa depan 10 -20 tahun ke depan kompor gas juga akan tergantikan lagi dengan yang lain yang ramah dan lebih efektif
Seperti baru-baru ini saya membaca di berita online bahwa kompor gas akan di ganti dengan kompor listrik, tapi dengan syarat listik KWH minimal 1200 , nah apa tidak mencekok dengan persyaratan itu kalau masyarak dengan golongan kecil, belum lagi biaya listrik perbulan kadang melambung, dan juga tiap tahun naik , ini perlu di pertimbangkan juga oleh pemangku kepentinngan
2. Waktu memasak tidak membutuhkan waktu lama
Tapi d sisi memudahkan memasak ada juga sisi negatifnya yaitu meledaknya kompoor gas dan timbul kbakaran dan juga tidak sedikit awal-awal pengguanan kompor gas memakan korban dan sudah berapa orang nyawa melayang kerna meledaknya kompor gas ini,
3. Hemat biaya
4. Perabotan rumah tangga mudah rusak
dan bahkan ketika kita masak pun tangan mehong semua kerna adanya oyan (asap hitam yang di hasilakan dari pembakaran minyak tanah), dan belum lagi hidung yang menghitam ,
dan bisa jadi cepat rusak kerna dari pembakaran minyak tanah, tapi sekarng coba tengok ke dapur, ada neggak perboatan rumah tangga yang pantatnya gosong, tidak ada kan,,,? Notes: Itu pun kalau kamu rajin cuci ya heheh
Dan selain itu juga masak menggunakan minyak tanah, ibu-ibu mukanya pada hitam, dan lubang hidung sampai gelap, kalau sekarang , walapun masak masih tetep tantik,, he,,,
Kerugian menggunakan gas LPG
1. Tabung gas meledak
2. Pangkalan pengisian gas tidak tersebar ke semua wilayah
Bahkan di salam satu kecamatan, pangkalan gas bisa di hitung dengan jari atau bahkan salah satu Kecamatan di Kab Garut tidak ada tempat pangkalan sama sekali,
3. Perlu hati-hati ketika pemasangan selang ke tabung
4. Harganya masih mahal
Seperti di di desa girmukti kecamatan Cisewu–Garut, gas ukuran 3 kilo di jual dengan harga 32 ribu, ini tentus sanagt mahal sekali yang menjadi biang kerok harga melambung itu kerna lokasi pengisian gas yang jauh dan ongkos angkut
nah apakah anda sekarang di rumah masih menggunakan kompor minyak atau sudah beralaih ke gas? Saya yakin di rumah anda sudah bertransformasi ke gas ya
***
Happy nice day