Curug Rahong Cisewu, Nampak Tenang Namun Memeliki Segudang Misteri
Curug Rahong Cisewu, Nampak Tenang Namun Memeliki Segudang Misteri-Curug rahong, kok namanya keren dan mungkin di telinga orang sunda sudah tidak asing lagi terlebih sudah mengenal kata Curug berarti itu air terjun, rahong dalam bahasa sunda artinya tanah yang tinggi namun bukan berati gunung, untuk penyebutan rahong ini hampir mirip terowongan, tapi bukan terowongan pada umumnya
tapi ada istilah lain yang mirip tapi arti yang berbeda
Curug rahong berada di Desa Sukajaya Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut, dan terletak di bahu jalan antara Cisewu-Rancabuaya, dan juga pavorit para traveler untuk rehat sejenak di sela-sela perjalanan mereka
Sudah biasa di saat liburan seperti akhir pekan oleh anak lokal di jadikan tempat untuk mandi/ngojay, karena memang airnya yang jernih dan di anggap aman untuk berenang walupau kenyatannya tidak demikian
Selain itu di saat libur lebaran dan hari besar lainya sudah jadi pemandangan biasa, curug rahong menjadi tempat favorit para traveler untuk rehat sejenak sambil menikmati susana di sekitaran curug, dan di sela-sela isirahat para pewisata menyempatkan diri untuk poto-poto di rahong dengan background air jernih serta batu- batu yang licin membuat hasil poto yang keren untuk di jadikan objkek selfie, karena mungkin anggapan mereka background sungai yang cantik dan terlihat istagramable
Baca Juga:Manfaat Kita Memeliki NPWP
Untuk kolam yang paling atas jarang di gunakan atau bahkan tidak ada yang berani, karena mungkin di anggap leuwi terkensa agak dalam dan dalam dan karekter air yang memutar walapun di bagian atas terlihat biasa, namun apabila saat kita renang akan terasa tertarik ke pusat air dan membuat kita sulit untuk berenang, airnya memeliki ciri fisik warna air hijau kebiruan walapun air nampak tenang, dan warga lokalpun sudah surti jika airnya warna biru, kemungkinan lewui tersebut dalam dan berbahaya apabila di gunakan untuk berenang,maka dari itu sekalipun orang yang sudah mahii dalam berenang tidak banyak orang yang berani renang di kolam bagian atas
Curug Rahong makan korban
![]() |
Curug Rahong-Cisewu |
Pada awal tahun 2018 teppatnya di bulan Januari di dunia maya di gemparkan dengan kejadian kecelakaan tengelam di curug rahong, yang nahasnya menelan 2 korban remaja laki-laki usia di bawah 25 tahun, dan menurut identitas yang di temukan kedua orang tersebut adalah warga Garut dan Bandung, dan pada saat kejadian kecelakaan saat rame-ramenya dengan orang-orang hilir mudik untuk wisata dan sudah menjadi kebiasaan juga apabila di awal tahun sering kali banyak wisatawan ayang datang ke Pantai Garut Selatan untuk menikmati pantai, dugaan saya mungkin dan di sela mereka lelah di perjalanan kemudian singgah dulu di Rahong dan kemudian renang tanpa tahu bahwa curug tersebut berbahaya,
memang salah dari warga dan pemerintah setempat juga tidak memasang papan peringatan di sekitaran curug dan tidak ada juga warga yang melarang di saat 2 remaja berenang terlebih di saat orang sedang ramai-ramainya
Nahas tidak memilih siapapan dan kapanpun kedua remaja yang sedang berengan tersebut akhirnya tenggelam terbawa buihan air yang memutar,
Nahas di hari itu mereka malah jadi korban tenggelam di leuwi paling atas, padahal menurut warga lokal, kolam (leuwi) yang yang paling atas jarang dan hampir tidak ada yang berani renang sekalipun orang lokal, karena mungkin melihat kondisi fisik air yang terlihat tenang namun berbahaya, alias air tengan bukan berarti tidak berbahaya,
Dari kasar mata memang terlihat air tenang dan terlebih di musim kemarau seperti kubangan air begitu saja dan terlihat bening sekaan menggoda kita untuk mencoba berenang, tapi di balik ketenangan itu ternyata menyimpan rahasia dan misteri
Hari tidak beruntung memang untuk dua remaja ini, malah mereka renang di kolam paling atas dan akirnya keduanya meninggal secara tragis, pada saat kejadian tidak banyak orang yang tahu, namun tahu-tahu ada warga yang mengatakan ada orang yang tenggelam dan teriak minta tolong,
Dan sekali lagi bahwa di area lokasi tidak ada peringatan atau larangan berenang seperti sekarang ini, hanya saja larangan itu dari mulut ke mulut, bahwa leuwi paling atas jangan di gunakan untuk renang, mungkin pada saat itu tidak ada warga yang melarang, yang pada akhirnya menelan korban
Penemuan korban membutuhkan waktu begitu alot, kejadian tenggelam siang hari jam 11 dan baru di temukan jam 5 sore hari padahal air tenang dan terlihat kalem, karena juga di musim kemarau, airnya tidak begitu gede
pada saat sudah ada korban wargapun sadar mereka tidak memeliki kemampuan untuk menyelam dan juga alat yang terbatas dan tak hanya itu jika berkaiatan dengan nyawa manusia kadang urusannya lain, tidak begitu korban tenggelam kemudian di cari tapi mereka langsung menghubungi pihak terkait seperti RT dan juga pemerintah Desa
1 jam kemudian membuahkan hasil RESCUE Cisewu dan juga Kepolsek nampak hadir di lokasi, dan juga mendatangkan alat berupa tambang dan juga pelampung
Saat proses pencaraian pun RESCUE mengalami kesulitan karena keterbatasan alat terutama untuk mengukur kedalaman air, maka si wargapun ikut membantu dengan menggunakan bambu dan juga membantu mencari korban ke dalam air, untuk proses pengangkatan korban
di sekitaran lokasi nampak banyak sekali warga yang menyaksikan sampai jalan macet terlebih lagi di musim libur, banyak warga hilir mudik dan juga para traveler
setelah sekian lama di cari dan semua alat di gunakan, satu persatu korban di temukan, saat di angkat korban sudah tidak bernyawa dan perut buncit dan dari mulut nampak mengeluarkan air,
korban di angkat dengan bantuan warga lalu pihak Puskesmas juga menyediakan ambulan untuk mengangkut jenajah pencarain korban sedikit alot dan memakan waktu lebih dari satu jam dan selain itu petgas uga sedikit hati-hati dan mungkin tidak ingin jadi koraban berikutnya, auzubillah,
Nahas di hari itu mereka malah jadi korban tenggelam di leuwi paling atas, padahal menurut warga lokal, kolam (leuwi) yang yang paling atas jarang dan hampir tidak ada yang berani renang sekalipun orang lokal, karena mungkin melihat kondisi fisik air yang terlihat tenang namun berbahaya, alias air tengan bukan berarti tidak berbahaya,
Dari kasar mata memang terlihat air tenang dan terlebih di musim kemarau seperti kubangan air begitu saja dan terlihat bening sekaan menggoda kita untuk mencoba berenang, tapi di balik ketenangan itu ternyata menyimpan rahasia dan misteri
Hari tidak beruntung memang untuk dua remaja ini, malah mereka renang di kolam paling atas dan akirnya keduanya meninggal secara tragis, pada saat kejadian tidak banyak orang yang tahu, namun tahu-tahu ada warga yang mengatakan ada orang yang tenggelam dan teriak minta tolong,
Dan sekali lagi bahwa di area lokasi tidak ada peringatan atau larangan berenang seperti sekarang ini, hanya saja larangan itu dari mulut ke mulut, bahwa leuwi paling atas jangan di gunakan untuk renang, mungkin pada saat itu tidak ada warga yang melarang, yang pada akhirnya menelan korban
Penemuan korban membutuhkan waktu begitu alot, kejadian tenggelam siang hari jam 11 dan baru di temukan jam 5 sore hari padahal air tenang dan terlihat kalem, karena juga di musim kemarau, airnya tidak begitu gede
pada saat sudah ada korban wargapun sadar mereka tidak memeliki kemampuan untuk menyelam dan juga alat yang terbatas dan tak hanya itu jika berkaiatan dengan nyawa manusia kadang urusannya lain, tidak begitu korban tenggelam kemudian di cari tapi mereka langsung menghubungi pihak terkait seperti RT dan juga pemerintah Desa
1 jam kemudian membuahkan hasil RESCUE Cisewu dan juga Kepolsek nampak hadir di lokasi, dan juga mendatangkan alat berupa tambang dan juga pelampung
Saat proses pencaraian pun RESCUE mengalami kesulitan karena keterbatasan alat terutama untuk mengukur kedalaman air, maka si wargapun ikut membantu dengan menggunakan bambu dan juga membantu mencari korban ke dalam air, untuk proses pengangkatan korban
di sekitaran lokasi nampak banyak sekali warga yang menyaksikan sampai jalan macet terlebih lagi di musim libur, banyak warga hilir mudik dan juga para traveler
setelah sekian lama di cari dan semua alat di gunakan, satu persatu korban di temukan, saat di angkat korban sudah tidak bernyawa dan perut buncit dan dari mulut nampak mengeluarkan air,
korban di angkat dengan bantuan warga lalu pihak Puskesmas juga menyediakan ambulan untuk mengangkut jenajah pencarain korban sedikit alot dan memakan waktu lebih dari satu jam dan selain itu petgas uga sedikit hati-hati dan mungkin tidak ingin jadi koraban berikutnya, auzubillah,
setelah di temukan mayat yang pertama dan 15 menit kemudian mayata kedua di temukan juga dalam bentuk perut buncit dan mengeluarkan air, dan saat petugas yang menemukan mencoba untuk membangunkan namun kondisi korban sudah meninggal, karena mungkin cukup lama di dalam air
dan untuk sementara waktu sebelum keluarga menemuinya jenazah di simpan dahulu di Puskesmas Cisewu,
‘’ dari dulu juga kolam yang paling atas tidak di gunakan kerena dalam, jangankan orang baru-baru, orang sudah lama juga di larang renang di leuwi paling atas mah karena berbahaya, ‘’ menurut pengunjung yang pada saat itu di lokasi kejadian
‘’dan dulu juga sudah ada orang yang meninggal di leuwi paling atas mah, tapi masih ornag sini, namun proses pencariannya tidak lama dan tidak melibatkan rescue, itu kejadian lebih dari 10 tahun ke belakang, dan baru menelan korban lagi saat ini,’’ menurut warga
Warning
Saat ini curug rahong cisewu menjadi warning untuk semua orang dan melarang semua kegitan mandi, karena sudah terbukti menelan korban ke dua kalinya, dan nampak juga peringatan yang di tulis di papan kuning bahwa himbauan untuk warga bahwa di larang ada lagi aktivitas renang
Jadi untuk sekarang bisa di mugkinkan curug rahong di tutup untuk perenang
Dari kasat mata memang ari nampak tenang dantidak di curigai berbahaya, namun di balik itu semau memeliki misteri
Dan seperti pepatah ‘’ air yang tenang bukan berarti tidak berbahaya’’ pernah kan kamu mendengar kutipan tersebut?
jadi untuk kamu yang saat ini mau coba-coba rengan di rahong Cisewu jangan dulu deh, ya,, kalau kamu masih sayang nyawa?
‘’ dari dulu juga kolam yang paling atas tidak di gunakan kerena dalam, jangankan orang baru-baru, orang sudah lama juga di larang renang di leuwi paling atas mah karena berbahaya, ‘’ menurut pengunjung yang pada saat itu di lokasi kejadian
‘’dan dulu juga sudah ada orang yang meninggal di leuwi paling atas mah, tapi masih ornag sini, namun proses pencariannya tidak lama dan tidak melibatkan rescue, itu kejadian lebih dari 10 tahun ke belakang, dan baru menelan korban lagi saat ini,’’ menurut warga
Warning
![]() |
Papan peringatan |
Saat ini curug rahong cisewu menjadi warning untuk semua orang dan melarang semua kegitan mandi, karena sudah terbukti menelan korban ke dua kalinya, dan nampak juga peringatan yang di tulis di papan kuning bahwa himbauan untuk warga bahwa di larang ada lagi aktivitas renang
Jadi untuk sekarang bisa di mugkinkan curug rahong di tutup untuk perenang
Dari kasat mata memang ari nampak tenang dantidak di curigai berbahaya, namun di balik itu semau memeliki misteri
Dan seperti pepatah ‘’ air yang tenang bukan berarti tidak berbahaya’’ pernah kan kamu mendengar kutipan tersebut?
jadi untuk kamu yang saat ini mau coba-coba rengan di rahong Cisewu jangan dulu deh, ya,, kalau kamu masih sayang nyawa?
UPADATE TERKINI (01 JUNI 2021)
Hmm lagi dan lagi sungguh sangat di sayangkan sungai yang terkenal akan keindahannya ternyata tidak seindah yang kita bayangkan, lagi dan lagi yang ke sekian kalinya memakan korban, kecelakaan ini menimpa 2 remaja SMK asal Kabupaten Bandung (tribunnews)
Kedua remaja itu adalah Sofian Rizki (17 th) dan Dafin (17 th)
kecelakaan diduga saat Davin sedang foto selfie di dekat curug namun mungkin menginjak batu licin akhirnya terjatuh dan dan langsung tergulung air dan tenggelam dan mungkin secara spotan saudara Sofian langsung menolong, namun di karenakan arus air yang kuat, kedua remaja ini tidak kuat menahan arus sungai yang kuar akhirnya kedua remaja ini hilang tenggelam
Awalnya berangkat dari Bandung Davin dan Sopian berasama kedua temannya yaitu Desi dan Dendi
Penuturan Dendi teman yang pertama kali terpeleset adalah Davin dan Sofyan menolongnya
Dendi dan ke tiga kawannya berasal dari Pantai Rancabuaya untuk berwisata, pergi dari Bandung hari Senin dan menginap semalam di Pantai Rancabuaya, dan hari Selasa (01/06/21)siang hendak pulang ke Bandung, mungkin di karenakan sungai Rahong ini, cukup menggoda untuk swafoto dan pemandangan yang sangat alami, mereka mendekatinya
Akan tetapi bukan pemandangan yang indah yang mereka dapat malah nyawa melayang terbawa pusaran air,
untuk saat ini ramai sekali di perbincangkan di medsos terutama di Facebook warga Garut Selatan banyak yang memfosting kejadian ini, baik iu postingan foto maupun Video dengan durasi pendek
Untuk itu, saya menghimbau kepada rekan-rekan yang akan pepergian wisata ke Pantai Garut Selatan hindarilah sungai yang satu ini sekalipun kalian hanya duduk atau swafoto karena taruhannya bukan main-main, nyawa lho..,dan yang menjadi saya heran, kenapa kejadiannya saban tahun dan selalu menimpa remaja laki_laki, dan selalu 2 orang. seperti tahun kemarin. ADA APA INI???
berita yang di himpun tribunnews kedua remaja ini berasal dari Langonsari, Pameugpeuk Kabupaten Bandung