Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pekembangan jaman di era Informasi dari jaman ke jaman di desa kami

Pekembangan jaman di era Informasi dari jaman ke jaman di desa kami-Saya hidup di pedesaa yang sejak kecil di besarkan oleh kedua nenek dan kakek dan saat ini nahas nenek saya sudah menghadap Allah SWT pada bulan Desember 2017, saya  hidup di kampung Pasir Jambu, Desa Girimukti Kecamtan Cisewu-Garut, desa yang memeliki penduduk kurang  dari 6000 orang yang di pisahkan oleh 2 dusun,  yaitu dusun Pasir Jambu dan dusun Giriwangi

Balai desa girimuti berada di kampung pasir jambu dan kampung pasir jambu tersebut di katakan kotanya desa Girimukti, karena terbukti berdiri beberapa bangunan yang di pusatkan seperti Kantorn desa, Mesjid, Polindes, TK, lapangan sepak bola, Paud dan juga sekolah dasar yang sudah berdiri lama semenjak kemerdekaan Indonesia

Tapi walapun di sebut kota desa girimukti pada saat itu, masih belum masuk listrik dan televisi, maka untuk mendapatkan hiburan keluarga hanya mengadalkan radio yang menggunakan baterai, dan acara-acaranya pun tidak banyak, karena hanya 1 saluran radio yaitu RRI Bandung yang ada di saluran AM

Saya Sejak kecil memang di besarkan di pedesaan tidak banyak tahu tentang apa itu kota, tidak pengetahuan dunia luarpun terbatas, maklum hidup di desa tidak banyak informasi yang masuk karena terbatanya fasilitas, dan jauh dari ibu kota provinsi,

Baca Juga: Hadirnya Smarphone Bisa Merubah Dimensi Kehidupan

Desa kami di perkiran antara kota provinsi lebih dari 80 km, di tambah jalan menuju desa kami masih belum bisa di lalui kendaraan roda empat, ini sekitar tahun 1997, yang masih saya duduk di sekolah dasar

Sebut saja elektorik yang baru masuk ke desa baru radio dan beberapa segelitir orang memliki televisi, itu pun televisi tidak ada warnanya alias hitam dan putih, juga di hidupkan dengan listrik kincir, kincir itu bangun sendiri dengan menggunakan dinamo yang di putarkan oleh turbin dan di pasang di sungai yang memeliki kecuraman extreme 60 derajat sampai 85 derajat dan bersifat perorangan

Sepertinya informasi hanya di  dapat dari radio, saja dan itupun mengguanakan batu baterai ukuran 3 volt ampere dengan warna khasnya kuning/biru  dan memeliki merk ABC, jika masih ada batarai nya masih bisa mendengar, kalau tidak ya kita hanya bisa duduk manis melamun dan kadang sambil ngobrol bersama keluarga, untuk harga per 1 baterai adalah Rp 3000 dan  mampu bertahan selama 1 minggu jika sering di setel (mendengarkan radio), dan di saat suara radio sudah mulai kurang jelas dan kadang mati sendiri, maka si baterai ini di jemur di terik matahari  saat jam 12 siang, atau di dekatkan dengan bara api, denga harapan mengisi kembali baterainya, padahal pada kenyataanya tidak demikian, tapi  kadang juga berhasil sih namun baterai saat panas aja suara keras dan sudah dingin lagi ya loyo kembali

Jadi tidak banyak tahu tentang dunia luar, selain dari radio, siaran radio yang ada hanya RRI (Radio Republik Indonesia) yang mana saluran tersebut saluran resmi  pemerintah Jawa Barat, yang menyiarkan berita, dan hiburan secara garis besar selebihnya hiburan seni daerah, dan acara kemasyarakatan seperti Rampak Nawangun, Siaran Pedesaan Dan Angkatan Bersenjata setiap pukul 7 malam,

Tapi dibalik itu semua informasi yang di dapatpun kurang, kadang ada positif dan negatifnya untuk kehidupan masyarakat pedesaan, positifnya masyarakat bisa lebih tahu tentang peristiwa di luar daerah, dan mendapatkan infomasi secara real time, negatifnya masyarakat  bisa dengan mudah terprovokasi dengan informasi yang di dapat, tapi saat itu berhubung siaran radio hanya RRI saja, maka yang di dapat hanya informasi aktual saja, dan saya ingat betul setiap jam 7 malam acara berita nasional, jadi mau tidak mau kita harus dengar itu karena tidak ada radio lain,

Tidak mudah memang di jaman itu untuk mendapatkan radio, harga radio di untuk ukuran baterai 2 di jual dengan harga 200 ribu, itu termasuk harga murah dan orang desa bilang radio 2 band, jadi maksudnya radio memeliki AM dan FM, walaupn saat ini AM sudah jarang di gunakan
AM dan FM ini ada kelebihannya masing-masih, untuk AM tidak perlu radar tinggi mudah mendapatkan siaran secara jernih, namun untuk siaran FM, perlu pemancar yang tinggi guna menangkap siaran berita dari pekotaan, dan kelebihan di siaran FM ini banyak radio swasta yang siaran dan kaya hiburan yang seru sebut saja Radio Cosmo, Ardan, Rama Dan Elsinta Jakarta

Selain itu untuk mendapatkan siaran yang bagus dan suara jernih mesti membuat pemancar ke atas pohon atau bikin dari pohon bambu untuk di jadiakan pemancar dengan bagian atasnya menggunakan tutup panci atau kaleng, yang tujuannya mudah menangkap signal

Apalagi dulu-dulu banget sekitaran tahun 1950-an, siaran dari RRI Bandung, waktu siaran itu ada jadwal buka, seperti pernyataan kake saya, acara radio itu di batas, buka jam 05.00 pagi sampai jam 09.00 pagi, dan  buka lagi jam 15.00 sampai jam 21.00 WIB, dan ini terus begitu sampai tahun 1970an,

Nah bagaimana dari jam 09.00 sampai 15.00 WIB, siaran radio mati dan tidak bisa di akses, hanya muncul suara noise karena tidak adanya acara,

Tahun demi tahun, bulan terus berganti radio swasta sudah mulai banyak, dan menyajikan hiburan untuk rakyat, radio swasta  lebih di unggulkan karena memeliki acara durasi lebih lama lebih dari 12 jam juga menyajikan hiburan dan beragam acara sepanjang hari di isi dengan hiburan yang membuat betah si pendengarnya, dan juga memeliki infromasi yang akurat, flesibel dan realtime, karena mungkin radio swasta lebih menonjolkan keakuratan informasi dan hiburan yang seru, dan juga memaparkan informasi yang mudah di cerna dan mudah di pahami masyarakat awam sekalipun dan di selingi dengan gaya bahasa kocak

Kemudian si radio sudah bisa berinteraksi dengan pendengarnya dengan menyediakan line telepon interaktive yang bisa di hubungi, jadi tujuannya antara si penyiar dan pendengar bisa berinteraksi langsung, tentu saja, untuk hiburann seperti request lagu dan kirim salam antar pendengar lainnya,
Terus berkembang dari tahun ke tahun, acara makin beragam dan radio swastapun bermunculan bukan hanya hitunga jari, terus antara sesama radio swasta berkompetisi untuk menyajikan hiburan yang menarik, untuk merebut hati pendengarnya

Dengan berkembangnya radio swasta maka di pakai ladang bissnis oleh si pemilik radio tersebut untuk menginformasikan iklan –ikan produk dan tidak sedikit perusahan kepincut untuk iklan di radio, tentu saja menjadi pundi-pundi rupiah untuk si pemilik stasiun radio ini
Terus berkembang, setelah munculnya handphone, radio pun membuat layanan sms dan telephone, dan seiring dengan perkembangan jaman munculah layana chat yaitu BBM, maka radiopun membuka layana BBM untuk memudahkan interaksi,

Kita bisa bebas meminta acara apapun melalui media tersebut, dan bisa kirim-kirim salam dan juga jika kita kebetulan memeliki pulsa bisa call langsung dan kirim langsung mulai via telepon tentu saja orang yang masuk ke RRI di kala itu memeliki kebanggan tersediri, namun pada jaman dulu sifatnya masih jarang dan hanya segelintir orang terutama orang perkotaan yang memeliki hape dan layanan telepon rumah

Mereka bisa salam-salam kepada keluarga di kampung, dan sanak saudara yang diluar kota, dan rasakan jika ada orang yang kirim salam melalui radio itu terasa bangga, karena anggapannya nama kita sudah di kirim salam dari radio dan di dengar oleh orang-orang. hmm oh my god, segitunya yah,,,

Dampak positif dengan penyebaran informasi

#1. Mudah mendapatkan informasi

Untuk saat ini dengan adanya media informasi baik di dapat dari radio maupun televisi memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara nyata di pendengaran kita, sebut saja di saat ada gempa, maka si pewarta/wartawan pertama kali memeliki media untuk menyebarkan informasi tersebut adalah televisi dan radio dan bahkan saat ini sudah adanya medsos lebih cepat dan mudah walapun ada segelintir orang yang menyebarkan berita fake, jadi begtu ada berita gempa maka pada saat itu juga kiata bisa tahu, tanpa hadir di lokasi

#2. Mudah mendapatkan informasi secara real time

Seperti sudah di sebutkan di atas  dengan adanya media, kita bisa mudah dengan mendapatkan informasi secara real time dan bahkan jam ini kejadian, jam ini juga kita sudah bisa tahu, seperti acara di televisi kadang menyiarkan langsung secara realime bahkan kita bisa melihat kejadian di layar kaca secara langsung dengan bantuan wartawan, satelit dan media televisi, dengan demikian informasi tersebut mudah di sebar luaskan cukup dengan hitungan menit  asalkan terjangkau dengan signal radio dan televisi

#3. Pengetahuan semakin luas

Dulu ketiak masih belum ada media radio, atau televisi, masyarakat seakan dalam kurung batok (tidak tahu kejadian di lur) namun untuk jaman modern saat ini, di jaman serba canggih dan perkembangan era globalisasi semua informasi tersebar luas dan mendapatkan informasi tersebut dengan mudahnya, terlebih lagi sekarang sudah era internet, kejadian di belahan dunia luarpun kita bisa mengetahui dengan bermodalkan signal internet, quota data dan sedikit pengethuan internet

#4. Mendidik masyarakat tanpa perlu dari bangku sekolah

sepertinya untuk jaman era informasi, anak tidak mencicipi bangku sekolahpun bisa mereka bisa baca dan ataupun berhitung kalau dulu anak tidak sekolah mana bisa mereka membaca sama sekali dan bahkan berhitungpun kaku, tapi lain cerita untuk jaman milenium ini,  sebab mereka belajar ekstra tidak lagi di  dapat dari media tadi, jadi sekolah itu sebagai pendidikn formal dan selebihnya hidup di didik dengan media informasi seperti radio, televisi dan internet

Jadi jangan salah anak gembel sekalipun untuk jaman sekarang mereka pintar baca, asalkan mereka sering terpapar informasi

#5. Pemerintah bisa mengumumkan melaui media

Di saat pemeritah memeliki kepenting terhadap rakayatnya untuk saat ini mudah tinggal informasikan dari tv dan radio maka informasi itu langsung terdengar orang/masyarakat luas dalam jangka waktu hitungan detik

Sebut saja di saat akan di laksanakan pilkada,  maka si KPU mengumumkan bahwa pencoblosan pada tanggal segitu, dan himbauan-himkbauan pulak

Jadi sangat membantu pemerintah untuk menyebar luaskan informasi ke seantero pelosok tanah air

Dampak negatifnya

#1. Masyarakat mudah terprofokasi

Tidak bisa di bendung untuk jaman era di gital semua informasi terus menghampiri di kehidupan kita, apalagi era sekarang munculnya ratusan media yang menclaim dirinya paling akurat dan independent akurat dan logis, tapi pada kenyataanya ada sebagian median yang menyiarkan berita hoax, dengan banyaknya media di manfaatkan oleh segelintir orang untuk mempropokator masyrakat agar mereka masuk ke sekte mereka, agar si masyarak percaya dengan apa yang di kehendaki,

Untuk itu masyarakat yang cerdas pilihlan informasi yang sekiranya itu baik dan di anggap benar dan bisa membadingkan berita satu dan lainnya, jangan hanya mendegar berita dari satu sumber,  dan lebih penting lagi, jangan pernah menginformasikan kepada orang lain, dengan apa yang di siarkan oleh media, terutam  yang menyangkut SARA  dan kesan informasi provokasi,

#2. Mudah terpapar isu negatif

Media yang menyiarkan isu negatif kemungkinan dari situs atau blog tidak resmi, jika kita tidak pandai menyaring dan pandai menyetir diri sendri mungkin akan menerima begiu saja tanpa di saring, padahal untuk jaman era modern, orang-orang menginformasikan itu dengan beragam cara, apalagi sekaranag munculnya blog, seseorang yang memeliki niat jahat bisa saja dengan mudah menybarkan informasi hoax,

Untuk itu, kita peru bertanya dan lebih banyak mencari informasi dari sumber terpercaya,untuk jaman sekarang memang agak sulit media yang jujur dan media yang bersekongkol dengan orang/partai politi tertentu, tapi walapun demikian, paling penting kita jangan mudah menyebarkan informasi tanpa kita ketahuai secara jelas #stophoax 

#3. Masyarakat lebih individualistik

Hiburan ada di rumah, berita ada di rumah perlu apa lagi keluar, mungkin keluar hanya butuh makan membeli sesuatu yang di anggap  penting, dan saaat kerja, itu terjadi terutama masyarakat perkotaan ini kentara banget, bisa jadi mereka itu lebih mementingkan pekerjaan di bandingkan dengan mengobrol dengan warga sekitaran komplek

Bahakan ada kasus, tetangga meninggal rumahnay sebelahan, tidak ada yang tahu , saking indiviualisitiknya, seperti senin sampai jumat mereka bekerja pergi pagi pulang malam dan akhir pekan mereka pergi bersama kelurga atau rekan bisnisinya, jadi mana ada waktu untuk socialisasi, dan kadang untuk bagian ronda malam, justru malah membayar hansip untuk menggantikan posisinya jadi ini menjadi hal yang lumrah untuk hidup di kota besar

Dulu orang pada gotong-ronyong karena di rumah tidak ada hiburan, maka mereka pergi ke kerumunan warga, walapuan hanya rumpi dan ngopi bareng, tapi untuk jaman sekarang sepertinya sulit di wujudkan

Dan mirisnya lagi budaya individualistik ini menular ke pedesaan terutama masyarakat yang sudah memeliki TV sendiri dan layaknya orang kota, karena anggpan nya serupa, mau ngapai ngerumpi-rumpi cuman sekedar ngobrol, gak penting banget, mungiin itu anggapan mereka,
Padahal melihat dari segi social dan keramahan antara sesama itu penting   untuk menjalin silaturahim antara sesama warga

#4 Memunculkan ego

Saking fanatik dan terhadap suatu golongan dan mereka seakan ikut ke dalamnya, kadanga masyarakat lebih ego, dan bahka tidak mau bergaul dengan orang lain  yang tidak satu pemahaman, ini mudah di temauka di kota-kota besar,

Dan mereka cenderung mempertahankan pemahaman sendiri di anggap benar, makanya untuk jaman sekarang muncullah teroris, bisa jadi teroris ini, aliran sempalan yang memeliki pemahaman garis keras, seakan aliran atau pemahaman mereka itu paling benar, ini ierjadi karena terpaparnya informasi dari luar negeri maupun dalam negeri

Karena kita tahu pada jaman pemerintahan soeharto, orang lebih mudah di atur dan nurut terhadap aturan pemerintah, coba dangan era globalisasi sekarang, sepertinya sulit di wujudkan, karena ego yang terus di pertahankan sekalipun itu salah, karena menganggap nama baik partai/golongan lebih penting di banding harus mengakui kesalahan, walapun itu pandanga npublik salah
Hmm itu lah ya..

*** Happy nice day