Pengalaman Pertama Kali Naik Pesawat Udara Menggunakan Cebu Air
Pengalaman Pertama Kali Naik Pesawat Udara Menggunakan Cebu Air-pada tahun 2014 adalah tahun dimana saya dan ke tiga teman saya mendapatkan pengalaman berharga yaitu naik pesawat terbangn pertama kali. Emanga kenapa sebelumnya belum merasakan naik pesawat ya? Yes betul semenjak kami lahir sampai saat ini kuliah baru kali ini pengalaman naik pesawat itu juga ada kebutuhan pendidikan di luar negeri, hmmm dasar
pada tahun 2014 tahun yang baik untuk saya, dan juga mungkin dari teman saya yang baru pertama kali naik pesawat, yang menjadi alasan kuatnya adalaha ,lagian mau kemana saya naik pesawat ke luar kota jarang dan sekalinya ke luar kota tidak menggunaka moda transfortsi ini , yang menjadi alasan sederhanaya adalah biaya yang mahal dan tidak sering melalui perjalan jauh dan sesekali perjalanan jauh kadang hanya menggunakan mobil atau kareta api, untuk hemat dana broo,, hehehe
tahun 2014 adalah tahun restorasi pengalaman dan di rasa tidak akan saya lupakan sampai kapanpun juga, dan ini saya rasa tidak ada duanya maklum jika orang pertama kali pasti kesan dan pesannya pasti tersimpan di memori otak karena sasuatu yang pertama dan mengesankan tidak akan mudah lupa begitu saja,
pengalaman pertama kali ini bukan hanya memori baiknya saja tapi memori hal konyolpun ada, hmm mau saya ceritakan nih
Tepatnya di bulan juli 2014, kebetulan ketika itu saya masih kuliah di keperawatan dan sedang menempuh praktik pendidikan ners (keperawatan), yang mana dari kampus mewajibakan semua mahsiswa ners pelatihanya ada yang di Luar Negeri, yaitu pelatihan BTCLS dan juga mengikuti seminar keperawatan di kampus Centro Escolar University dan Woman University yang ada di jantung kota Manila
yang menjadi alasan kami pelatihan BTCLS di Manila adalah antara kampus kami dan kampus Centro Escolar Universitas ini adalah sudah menjalin kerja sama sejak 3 tahun yang lalu yaitu sejak 2012 dan mengharuskan semua mahasiswa pendidikan ners dari kampus kami pelatihanya di Manila, sebetulnya bagi kami sih enak-enak aja bisa jalan-jalan ke negeri sebelah apalagi di biayai oleh kampus itu makin asyik lagi, tapi ini mah enggak di biaya sendiri aja, dan juga bisa mendapatkan penagalaman pelatihan di negeri yang menghasilkan perawat kualitas dunia ini, nah bagaimana masalah tiket, untuk tiket kami tanggung masing-masing peserta karena ini kebutuhan mandiri ya,,
lokasi pelatihanya adalah di kampus Centro Escoalar University, Women University dan juga di CHEERS, yang mana CHEERS ini di adalah lembaga pelatihan khusus mengenai kegawat daruratan dan sudah terkenal di Philipina dan juga luar negeri, karena menurut profil yang saya baca sudah menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga pelatihan Internasional
kedua kampus ini memang dulunya adalah kampus dosen kami mengejar S3 yang sekarang ini mengajar di kampus, dan semenjak itu kerja sama antara kampus di Manila dan kampus kami berjalan baik dan terbukit tiap tahun mengirimkan mahasiswanya ke Manila yaitu untuk pelatihan dan seminar keperawatan
kenapa kami berangkat berempat, karena teman-teman yang lainnya besoknya lagi menyusul
ketika itu harga tiket per oranya adalah sekitar 4,2 jutaan dan ketika itu kebetulan lagi sedang ada promo, jadi kami mendapatkan potongan harga sekitar 20%
tepatnya tanggak 12 juli tiket yang kami pilih untuk keberangkatan, dan dosen sengaja pesan tiket jauh-jauh hari (2 minggu sebelum berangkat) karena yang di kejarnya adalah promo, dan lumayan dah ,, untuk hemat dan jajan di sana,
jauh-jauh hari saya sudah menyiapkan beberapa peralatan yang harus kami bawa mulai dari alat tulis, perlengakapan sehari-hari, seragam pelatihan sergam untuk seminar dan juga tidak lupa makanan pavorit saya yaitu saos dan kecap, sabun mandi, pencuci muka, shampoo dll dengan harapan semua alat yang di butuhkan sudah siap
kenapa saya membawa alat-mandi dari Indonesia? yang menjadi alasannya adalah hemat uang peso dan yang tepenting lagi tidak memangkas anggaran uang jajan aja wkwkwk, kan kalau beli dari rumah, orang tua yang beliin, yekan! dan juga di kwatirkan harga kebutuhan yang beginian di Manila cukup mahal, dan ada kabar burung juga di Manila harganya memang beda dengan Indonesia, ada sedikit lebih mahal
hari demi hari saya menunggu keberangkatan hari-hari tidak karuan ingin segera terbang dan ingin segera merasakan naik pesawat, saya juga meyiapkan memperbanyak belajar vocabulary bahasa inggris, karena saya jujur untuk bahasa inggis masih lemah, dan juga masalahanya kursus yang pernah saya ikut 2 bulan yang lalau tidak meninggalkan jejak, jadi terpaksa saya mesti buka kembali dan membaca kata-kata yang sekiranya sering di gunakan terutama bahasa inggris untuk keperawatan
singkat cerita tanggal 12 juli 2014 kami berempat pergi dengan perlengaka sudah siap dan gaya berpakaia ala-ala traveler gitu biar sedikit macho, membawa koper, tas punggung dan tidak lupa di kalungkan Camera DSLR Nikon 1100
kami berempat berangkar dari kampus dengan di antarkan oleh mobil kampus yaitu mobil kijang warna hitam, dan sebelumnya kami di berikan pengarahan dahulu oleh dosen, karena mungkin mengingatkan kami masih baru pepergian ke luar negeri dan masih di bilang bulaha boloho, dan yang paling penting di khwatirkan oleh dosen kami adalah nyasar sembarangan naik pesawat, jadi kami di beri arahan, mulai dari keberngakatan sampai di sana- harus ngapa-ngapainya sera apa-apa yang harus di persiapkan sebelum naik pesawaat dan barang-barang yang boleh di bawa ruang penumpang
pada pukul empat sore kami berangkat dari kampus tercinta naik mobil dan di antar oleh 2 orang dosen, dan supir, jadi di dalam mobil ada 7 orang, dan sebetulnya penerbangan kami sekitaran jam 11 namun berhubung di khawatrikan terjadi sesuatu terutama macet jadi kami berangkat lebih awal, dan akhirnya sampai Bandara Sukarno-Hatta sekitar pukul 8.30 an, karena kami sebentar-sebentar berhenti dahulu di rest area kaena si pa sopirnya kelehahan dan lagi pulak si sopir ini sudah menginjak 55 tahun jadi tidak tahan lelah dan mudah cape
sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta, kami lagi-lagi di ingatkan mulai dari awal masuk pesawat sampai nanti sampai di Bandara Vinoy Aquino, karena mungkin dosen sudah tahu bahwa kami ini perdana naik pesawat ditambah bahasa inggris kami minim, jadi khwatirkan itu muncul, akan tetapi alhamduliah dari ke empat orang tersebut ada seorang yang sedikit mahir bahasa inggris, bukan jago sih sama dengan saya (gak mau ngalah whwhwha), kalau saya bedanaya ngerti namun tidak bida mengucapkan, kalau teman bisa bahasa Inggris sambil bisa mengucapakan (ngeles hshehe) walapun kursusnya baru 2 bulan pulak
lalu saya pamitan karena ketika itu waktu sudah menunjukan pukul 09.13 akhirnya kami pergi meninggalkan ketiga orang di mobil untuk masuk ke area bandara dan di sana ternyata lama dan juga antri dan saya kira macam naik bis aja begitu udah dapat tiket langsung masuk aja tanpa di periksa (haha katro), di sela-sela menunggu antrian dan pemeriksaan oleh petugas, kami sempat ngobrol dahulu dan juga sesekali photo-photo lokasi dan update ke sosmed haha,, dengan caption #gomanila, #bandarasoeta
setalah lama menunggu, antrian akhirnya masuk dengan beberapa pemeriksaan, nah di sini sudah mulai terjadi kekonyolan yang saya alami, ketika ada pemeriksaan koper, naas saos dan botol kecap yang saya bawa terjaring rajia dengan alasan di larang membawa cairan ke dalam ruang penumpang lebih dari 100 ml, akhirnya koper saya buka dan di keluarkan, kenapa saya membawa kecap dan saos? sebab di khawatirkan di Manila tidak mudah mendapatkannya dan yang terpenting lagi kalau bawa makanan dari Indonesia bisa di beliin oleh orang tua dan itu tidak memangkas uang jajan
makanan pavorit saya kecap dan saos dikeluarkan dan di tampung oleh petugas bandara, dan akhirnya saos dan kecap mendarat duluan di jakarta dan tidak jadi nyebrang ke manila karena gara-gara si petugas
sambil melajutkan pemeriksaan dalam hati semoga saja di manila ada yang jual kecap dan saos dan harganya tidak mahal, saya hanya bisa berdoa, yang menjadi alasannya kalau saya makan tanpa saos dan kecap makanan kurang joss dan rasanya ada yang kurang aja gitu,, jadi kedua makan tersebut tiap makan harus ada ini mah habbit is myself aja sih heh,,
kemudian melanjutkan beberapa pemeriksan lainnya dan proses demi proses saya lalui dan alhamdulilah berjalan lancar
step two konyol: yang konyol, ketika pemeriksan boarding past mesti antri dan itu untuk satu orang–satu orang bukan berudaan macam pengantin, dan juga harus menunggu di line yang sudah di tentukan yang di beri line merah jangan melebihi pembatas itu, nah konyolnya teman saya berdua barengan masuk ke pemeriksaan akhirnya di tegur oleh petugas dengan menggunakan bahasa indonesia, nah jika di tegor pakai bahasa inggris kayanya teman saya cuek bebek aja wkwkw..
saya dan teman yang satunya lagi tidak tahan menaha tawa dan penumpang lain juga sebelumnya sudah memberi peringatan bahwa jangan melebihi line merah, berhubung menggunakan bahasa Inggris ya begitu dah,, hahah,
pemeriksaan-demi pemeriksaan akhirnya lolos dan masuk ke ruangan tunggu karena kamu masuk ruang tunggu sekitar jam 10 malam, sebab pukul 11.20 kami harus sudah masuk pesawat ke Cebu Air
kami berempat menunggu di ruangan tunggu pesawat dan seseakli sambil lihat-lihat stand yang ada di dalam, bandara dan juga melihat-lihat stand yang menjual aneka makanan khas daerah dan juga penjual ragam batik dari daerah di Jawa, mengingatkan saya bahwa hidup di Indonesia memang memeliki ragam budaya, luar biasa Indoensia ku,
rasa kantuk dan lelah dan juga degdegan perasaa tersebut terasa campur aduk, karena maklum kami bertiga baru akan naik pesawat, kalau yang satunya orang NTB ini sudah berulang kali naik pesawat walapun hanya NTB-Jakarta, dan yang terpenting lagi di takutkan pesawat delay, nah kenapa pesawat delay takut? Karena kebetula dosen yang akan menjemput di bandara Vinoy Aquino, Manila ini akan ada kegiatan bersama temannya jika melebihi 5 jam penerbangan dan kami pasti akan menugggu lama
sekitar pukul 11 WIB kami sudah siap-siap, yang awalnya mata ngantuk jadi cenghar, awalnya lelah menjadi kuat, awalnya deg-degan makin tambah deg-degan lagi, awalnya mau pipis juga jadi tidak karena takut ketinggalan, dan kami berempat duduk di dekat speaker pengumuman karena takut kalau ada pengumuman malah kurang kedengaran, dan telinga selalu mantau suara-suara pengumuman yang di keluarkan dari speaker walapun itu hanya sekedar iklan tapi tetap kami perhatikan hahah,
seperti sudah tertera mulai dari tempat duduk sampai nomor penerbangan pesawat kami mematuhinya dan walaupun ada kawan untuk tukar duduk karea ingin duduk dekat jendela, namun saya tidak menghiraukannya, hehee,
ketiak sudah melihat pesawat yang akan di tumpangi yaitu pesawat cebu air saja hati sudah kalang kabut, tepat jam 10.12 ada pengumuman bahwa semua penumpang dengan nomor penerbangan segera masuk dan gate sudah di buka, dan akhrinya semua penumpang masuk dan tertib ,
oh iya lupa sebelum naik pesawat kami di jemput oleh bis bandara untuk menuju pesawat, akhirnya kami masuk pesawat dan saya tidak henti-hentinya pandangan ke nomor kursi walapun di depan ada pramugari cantik yang mengucapkan selamat datang tidak saya hiraukan karena saya lebih focus melihat tempat duduk dan juga nomornya . hmm segitunya yah haha
sudah masuk dalam pesawat kami di dalam hati deg-deganya bukan main sambil berdoa dalam hati semoga perjalana di lancar dan juga tetap sehat dan terpenting lagi jangan sampai saya lapar, lho kalau lapar makan aja? Eh ssstt aku ngomognnya/ pesen makan ke pramugari gimana atuh dan ndak tau?
kami di dalam pesawat kebetulan 4 orang dalam posisi sejajar jadi kami sambil ngobrol saja dengan bahasa Indonesia, dan saya juga menyangka sebagian besar di dalam pesawat adalah orang Manila sebab komunikasi mereka menggunakan bahasa tagalog mungkin orang Manila yang bekerja di Indonesia atau rekreasi doang ke Indoensia
saya sering melihat keluar dari kaca pesawat melihat hamparan awan merah, hamparan laut, daratan dan pengunungan walapun tidak begitu jelas, dan kadang juga saya ketiduran padahal sebelum naik pesawat berniat tidak ingin tidur, namun ,ya begtulah pada akhirnya tidur pulak, mungkin badan ini terasa cape
selama 4 jam kami mengudara, pada pukul 03.00 pagi akhirnya pesawat landing di bandara Vinoy Aquino Manila dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun, ketika melihat keluar dari kaca pesawat kami merasa bahagia, bisa merasakan naik pesawat dengan selamat dan bisa menginjakan kaki di Manila,
akhirnya pukul 03.10 keluar pesawat dan melajutkan untuk pemeriksaan bandara, di kira hanya cukup satu kali pemeriksaan ketika berangkat di jakarta doang, eh ternyata ada pemeriksan lagi dan kami di tanya tujuannya apa dan berapa lama kami ada di Manila dan tempat tinggal di mana-mananya, dan alhamuliah tidak ada masalah ke tiga kawan kami baik-baik saja
di Bandara Vinoy Aquiono kami menunggu di luar bandara karena sesuai dengan perjanjian awal, bahwa kami berempat akan di jemput oleh dosen, kerena kebetulan dosen kami ada yang melanjutkan doktor di kampus Centor Escolar University
kurang dari 30 menit kami menunggu akhirnya dosen yang di janjikan datang menjemput ke bandara, dengan menggunakan FX Taksi, karena sejak awal bahwa penerbangan Jakarta-Manila sekitar 4 jam-an, jadi dosen kami sudah meperkirankannya dan tepat waktu pulak
ketemulah dengan dosen yang menjemput kami, lalu membawa kami berempat menaiki FX taksi, untuk menuju kondominium, sekitar 20 menit akhirnya sampai di kondo, dan tempat kami menginap untuk 3 minggu kedepan berada di lantai 25, dari 26 lantai
tak lama kami di periksa satpam kondo dan menanyakan juga tujuan dan maksud, berapa lamanya tingal di kondo dan koper kami di periksa menggunakan alat khusus dan melewati metal detector dan saya pikir terors apa wkwkwk
emang sih kota manila ini rawan dengan kejahatan terutama penembakan masal dan pemboman di tepat umum terutama kawasan Manila ini pusat bisnis dan pemerintahan
saya naik lift ke lantai 25 dan masuk ke dalam kondo, lalu buka baju semua tas di tanggalkan dan meliaht kasur langusng rebahan dan perasaan bahagia di tambah rasa cape
walapun di sekeliling ruangan terleihat kotor dan kurang terpelihara mungkin sudah lama tidak ada yang menghuni, dan di tambah lagi kalau orang Manila kurang memeprhatiakan kebersihan dan kadang di jalan juga ada yang buang air kecil sembarangn jadi bau pesing itu sudah biasa
di situ kami berempat dan satu orang dosen bersenda gurau menceitakan pengalaman-pengalaman yang kami lalui selama perjalanan, ada sedihnya dan ada senangnya juga kami samapai di sana, ketika itu menjadi bahan candaan ketika meceritakan pengalaman yang konyol selama di perjalanan
akhirnya waktu semakin sore namun udara malah terasa panas dan malam itu buaknnya makin dingin malah panas dan hampir tidak bisa tidur, padahla jendela kondo sudah di buka lebar, kipas angin besar ada, tapi tidak mengurangi rasa panas kami,,
di rasa-rasa perut terasa lapar maklum kami mkanan di Cimahi Bandung sekitaran pukul 18.00 kemarin dan siang hari tidak makan nasi karena masih cape dan kenyang makan camilan, dan hendak masak berasanya belum beli, begitupun lauknya belum ada, dan dosen menyaranakan untuk makan kali ini mah makan di KFC aja, dan kawan saya ada yang mengajak ke warteg, dan dosen jawab, mana ada di Manla warteg emangnya di Cililin ada warteg sambil tertawa wkwwk
dan pengalaman pertama kalinya kami berempat makan di KFC Manila yang tidak jauh dari Kondominium, dan alhamdulaiah makan di KFC di traktir pulak,,,
dan untuk masalah rasa tidak jauh dengan KFC Indonesia, karena mungkin standar rasanya seperti itu, ya mungkin di mana-mana juga rasanya sama pulak
hari waktu tidak terasa sudah menunjukan pukul 22.15, dan waktunya kami berempat istirahat tidur, untuk mempersiapkan hari esok, menungu teman datang..
*** Good Bless You
pada tahun 2014 tahun yang baik untuk saya, dan juga mungkin dari teman saya yang baru pertama kali naik pesawat, yang menjadi alasan kuatnya adalaha ,lagian mau kemana saya naik pesawat ke luar kota jarang dan sekalinya ke luar kota tidak menggunaka moda transfortsi ini , yang menjadi alasan sederhanaya adalah biaya yang mahal dan tidak sering melalui perjalan jauh dan sesekali perjalanan jauh kadang hanya menggunakan mobil atau kareta api, untuk hemat dana broo,, hehehe
tahun 2014 adalah tahun restorasi pengalaman dan di rasa tidak akan saya lupakan sampai kapanpun juga, dan ini saya rasa tidak ada duanya maklum jika orang pertama kali pasti kesan dan pesannya pasti tersimpan di memori otak karena sasuatu yang pertama dan mengesankan tidak akan mudah lupa begitu saja,
pengalaman pertama kali ini bukan hanya memori baiknya saja tapi memori hal konyolpun ada, hmm mau saya ceritakan nih
Tepatnya di bulan juli 2014, kebetulan ketika itu saya masih kuliah di keperawatan dan sedang menempuh praktik pendidikan ners (keperawatan), yang mana dari kampus mewajibakan semua mahsiswa ners pelatihanya ada yang di Luar Negeri, yaitu pelatihan BTCLS dan juga mengikuti seminar keperawatan di kampus Centro Escolar University dan Woman University yang ada di jantung kota Manila
yang menjadi alasan kami pelatihan BTCLS di Manila adalah antara kampus kami dan kampus Centro Escolar Universitas ini adalah sudah menjalin kerja sama sejak 3 tahun yang lalu yaitu sejak 2012 dan mengharuskan semua mahasiswa pendidikan ners dari kampus kami pelatihanya di Manila, sebetulnya bagi kami sih enak-enak aja bisa jalan-jalan ke negeri sebelah apalagi di biayai oleh kampus itu makin asyik lagi, tapi ini mah enggak di biaya sendiri aja, dan juga bisa mendapatkan penagalaman pelatihan di negeri yang menghasilkan perawat kualitas dunia ini, nah bagaimana masalah tiket, untuk tiket kami tanggung masing-masing peserta karena ini kebutuhan mandiri ya,,
lokasi pelatihanya adalah di kampus Centro Escoalar University, Women University dan juga di CHEERS, yang mana CHEERS ini di adalah lembaga pelatihan khusus mengenai kegawat daruratan dan sudah terkenal di Philipina dan juga luar negeri, karena menurut profil yang saya baca sudah menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga pelatihan Internasional
Baca Juga: Pekembangan jaman di era Informasi dari jaman ke jaman di desa kami
kedua kampus ini memang dulunya adalah kampus dosen kami mengejar S3 yang sekarang ini mengajar di kampus, dan semenjak itu kerja sama antara kampus di Manila dan kampus kami berjalan baik dan terbukit tiap tahun mengirimkan mahasiswanya ke Manila yaitu untuk pelatihan dan seminar keperawatan
Haduh jadi ke mana-mana ya,, come back againt, pergi lebih awal
akhirnya ke empat teman saya memutuskan untuk pergi lebih awal di karenakan tiket pesawat yang dosen pesan sudah kehabisan pada tanggal tersebut, dan akhirnya kami berempat unutk dulua pergi dengan pesan tiket dari traveloka dengan menggunakan Cebu Air pesawat Philipinakenapa kami berangkat berempat, karena teman-teman yang lainnya besoknya lagi menyusul
ketika itu harga tiket per oranya adalah sekitar 4,2 jutaan dan ketika itu kebetulan lagi sedang ada promo, jadi kami mendapatkan potongan harga sekitar 20%
tepatnya tanggak 12 juli tiket yang kami pilih untuk keberangkatan, dan dosen sengaja pesan tiket jauh-jauh hari (2 minggu sebelum berangkat) karena yang di kejarnya adalah promo, dan lumayan dah ,, untuk hemat dan jajan di sana,
Persiapan sebelum berangkat
kenapa saya membawa alat-mandi dari Indonesia? yang menjadi alasannya adalah hemat uang peso dan yang tepenting lagi tidak memangkas anggaran uang jajan aja wkwkwk, kan kalau beli dari rumah, orang tua yang beliin, yekan! dan juga di kwatirkan harga kebutuhan yang beginian di Manila cukup mahal, dan ada kabar burung juga di Manila harganya memang beda dengan Indonesia, ada sedikit lebih mahal
hari demi hari saya menunggu keberangkatan hari-hari tidak karuan ingin segera terbang dan ingin segera merasakan naik pesawat, saya juga meyiapkan memperbanyak belajar vocabulary bahasa inggris, karena saya jujur untuk bahasa inggis masih lemah, dan juga masalahanya kursus yang pernah saya ikut 2 bulan yang lalau tidak meninggalkan jejak, jadi terpaksa saya mesti buka kembali dan membaca kata-kata yang sekiranya sering di gunakan terutama bahasa inggris untuk keperawatan
singkat cerita tanggal 12 juli 2014 kami berempat pergi dengan perlengaka sudah siap dan gaya berpakaia ala-ala traveler gitu biar sedikit macho, membawa koper, tas punggung dan tidak lupa di kalungkan Camera DSLR Nikon 1100
kami berempat berangkar dari kampus dengan di antarkan oleh mobil kampus yaitu mobil kijang warna hitam, dan sebelumnya kami di berikan pengarahan dahulu oleh dosen, karena mungkin mengingatkan kami masih baru pepergian ke luar negeri dan masih di bilang bulaha boloho, dan yang paling penting di khwatirkan oleh dosen kami adalah nyasar sembarangan naik pesawat, jadi kami di beri arahan, mulai dari keberngakatan sampai di sana- harus ngapa-ngapainya sera apa-apa yang harus di persiapkan sebelum naik pesawaat dan barang-barang yang boleh di bawa ruang penumpang
pada pukul empat sore kami berangkat dari kampus tercinta naik mobil dan di antar oleh 2 orang dosen, dan supir, jadi di dalam mobil ada 7 orang, dan sebetulnya penerbangan kami sekitaran jam 11 namun berhubung di khawatrikan terjadi sesuatu terutama macet jadi kami berangkat lebih awal, dan akhirnya sampai Bandara Sukarno-Hatta sekitar pukul 8.30 an, karena kami sebentar-sebentar berhenti dahulu di rest area kaena si pa sopirnya kelehahan dan lagi pulak si sopir ini sudah menginjak 55 tahun jadi tidak tahan lelah dan mudah cape
sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta, kami lagi-lagi di ingatkan mulai dari awal masuk pesawat sampai nanti sampai di Bandara Vinoy Aquino, karena mungkin dosen sudah tahu bahwa kami ini perdana naik pesawat ditambah bahasa inggris kami minim, jadi khwatirkan itu muncul, akan tetapi alhamduliah dari ke empat orang tersebut ada seorang yang sedikit mahir bahasa inggris, bukan jago sih sama dengan saya (gak mau ngalah whwhwha), kalau saya bedanaya ngerti namun tidak bida mengucapkan, kalau teman bisa bahasa Inggris sambil bisa mengucapakan (ngeles hshehe) walapun kursusnya baru 2 bulan pulak
lalu saya pamitan karena ketika itu waktu sudah menunjukan pukul 09.13 akhirnya kami pergi meninggalkan ketiga orang di mobil untuk masuk ke area bandara dan di sana ternyata lama dan juga antri dan saya kira macam naik bis aja begitu udah dapat tiket langsung masuk aja tanpa di periksa (haha katro), di sela-sela menunggu antrian dan pemeriksaan oleh petugas, kami sempat ngobrol dahulu dan juga sesekali photo-photo lokasi dan update ke sosmed haha,, dengan caption #gomanila, #bandarasoeta
setalah lama menunggu, antrian akhirnya masuk dengan beberapa pemeriksaan, nah di sini sudah mulai terjadi kekonyolan yang saya alami, ketika ada pemeriksaan koper, naas saos dan botol kecap yang saya bawa terjaring rajia dengan alasan di larang membawa cairan ke dalam ruang penumpang lebih dari 100 ml, akhirnya koper saya buka dan di keluarkan, kenapa saya membawa kecap dan saos? sebab di khawatirkan di Manila tidak mudah mendapatkannya dan yang terpenting lagi kalau bawa makanan dari Indonesia bisa di beliin oleh orang tua dan itu tidak memangkas uang jajan
makanan pavorit saya kecap dan saos dikeluarkan dan di tampung oleh petugas bandara, dan akhirnya saos dan kecap mendarat duluan di jakarta dan tidak jadi nyebrang ke manila karena gara-gara si petugas
sambil melajutkan pemeriksaan dalam hati semoga saja di manila ada yang jual kecap dan saos dan harganya tidak mahal, saya hanya bisa berdoa, yang menjadi alasannya kalau saya makan tanpa saos dan kecap makanan kurang joss dan rasanya ada yang kurang aja gitu,, jadi kedua makan tersebut tiap makan harus ada ini mah habbit is myself aja sih heh,,
kemudian melanjutkan beberapa pemeriksan lainnya dan proses demi proses saya lalui dan alhamdulilah berjalan lancar
step two konyol: yang konyol, ketika pemeriksan boarding past mesti antri dan itu untuk satu orang–satu orang bukan berudaan macam pengantin, dan juga harus menunggu di line yang sudah di tentukan yang di beri line merah jangan melebihi pembatas itu, nah konyolnya teman saya berdua barengan masuk ke pemeriksaan akhirnya di tegur oleh petugas dengan menggunakan bahasa indonesia, nah jika di tegor pakai bahasa inggris kayanya teman saya cuek bebek aja wkwkw..
saya dan teman yang satunya lagi tidak tahan menaha tawa dan penumpang lain juga sebelumnya sudah memberi peringatan bahwa jangan melebihi line merah, berhubung menggunakan bahasa Inggris ya begitu dah,, hahah,
pemeriksaan-demi pemeriksaan akhirnya lolos dan masuk ke ruangan tunggu karena kamu masuk ruang tunggu sekitar jam 10 malam, sebab pukul 11.20 kami harus sudah masuk pesawat ke Cebu Air
kami berempat menunggu di ruangan tunggu pesawat dan seseakli sambil lihat-lihat stand yang ada di dalam, bandara dan juga melihat-lihat stand yang menjual aneka makanan khas daerah dan juga penjual ragam batik dari daerah di Jawa, mengingatkan saya bahwa hidup di Indonesia memang memeliki ragam budaya, luar biasa Indoensia ku,
rasa kantuk dan lelah dan juga degdegan perasaa tersebut terasa campur aduk, karena maklum kami bertiga baru akan naik pesawat, kalau yang satunya orang NTB ini sudah berulang kali naik pesawat walapun hanya NTB-Jakarta, dan yang terpenting lagi di takutkan pesawat delay, nah kenapa pesawat delay takut? Karena kebetula dosen yang akan menjemput di bandara Vinoy Aquino, Manila ini akan ada kegiatan bersama temannya jika melebihi 5 jam penerbangan dan kami pasti akan menugggu lama
sekitar pukul 11 WIB kami sudah siap-siap, yang awalnya mata ngantuk jadi cenghar, awalnya lelah menjadi kuat, awalnya deg-degan makin tambah deg-degan lagi, awalnya mau pipis juga jadi tidak karena takut ketinggalan, dan kami berempat duduk di dekat speaker pengumuman karena takut kalau ada pengumuman malah kurang kedengaran, dan telinga selalu mantau suara-suara pengumuman yang di keluarkan dari speaker walapun itu hanya sekedar iklan tapi tetap kami perhatikan hahah,
seperti sudah tertera mulai dari tempat duduk sampai nomor penerbangan pesawat kami mematuhinya dan walaupun ada kawan untuk tukar duduk karea ingin duduk dekat jendela, namun saya tidak menghiraukannya, hehee,
ketiak sudah melihat pesawat yang akan di tumpangi yaitu pesawat cebu air saja hati sudah kalang kabut, tepat jam 10.12 ada pengumuman bahwa semua penumpang dengan nomor penerbangan segera masuk dan gate sudah di buka, dan akhrinya semua penumpang masuk dan tertib ,
oh iya lupa sebelum naik pesawat kami di jemput oleh bis bandara untuk menuju pesawat, akhirnya kami masuk pesawat dan saya tidak henti-hentinya pandangan ke nomor kursi walapun di depan ada pramugari cantik yang mengucapkan selamat datang tidak saya hiraukan karena saya lebih focus melihat tempat duduk dan juga nomornya . hmm segitunya yah haha
sudah masuk dalam pesawat kami di dalam hati deg-deganya bukan main sambil berdoa dalam hati semoga perjalana di lancar dan juga tetap sehat dan terpenting lagi jangan sampai saya lapar, lho kalau lapar makan aja? Eh ssstt aku ngomognnya/ pesen makan ke pramugari gimana atuh dan ndak tau?
kami di dalam pesawat kebetulan 4 orang dalam posisi sejajar jadi kami sambil ngobrol saja dengan bahasa Indonesia, dan saya juga menyangka sebagian besar di dalam pesawat adalah orang Manila sebab komunikasi mereka menggunakan bahasa tagalog mungkin orang Manila yang bekerja di Indonesia atau rekreasi doang ke Indoensia
saya sering melihat keluar dari kaca pesawat melihat hamparan awan merah, hamparan laut, daratan dan pengunungan walapun tidak begitu jelas, dan kadang juga saya ketiduran padahal sebelum naik pesawat berniat tidak ingin tidur, namun ,ya begtulah pada akhirnya tidur pulak, mungkin badan ini terasa cape
selama 4 jam kami mengudara, pada pukul 03.00 pagi akhirnya pesawat landing di bandara Vinoy Aquino Manila dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun, ketika melihat keluar dari kaca pesawat kami merasa bahagia, bisa merasakan naik pesawat dengan selamat dan bisa menginjakan kaki di Manila,
akhirnya pukul 03.10 keluar pesawat dan melajutkan untuk pemeriksaan bandara, di kira hanya cukup satu kali pemeriksaan ketika berangkat di jakarta doang, eh ternyata ada pemeriksan lagi dan kami di tanya tujuannya apa dan berapa lama kami ada di Manila dan tempat tinggal di mana-mananya, dan alhamuliah tidak ada masalah ke tiga kawan kami baik-baik saja
di Bandara Vinoy Aquiono kami menunggu di luar bandara karena sesuai dengan perjanjian awal, bahwa kami berempat akan di jemput oleh dosen, kerena kebetulan dosen kami ada yang melanjutkan doktor di kampus Centor Escolar University
kurang dari 30 menit kami menunggu akhirnya dosen yang di janjikan datang menjemput ke bandara, dengan menggunakan FX Taksi, karena sejak awal bahwa penerbangan Jakarta-Manila sekitar 4 jam-an, jadi dosen kami sudah meperkirankannya dan tepat waktu pulak
ketemulah dengan dosen yang menjemput kami, lalu membawa kami berempat menaiki FX taksi, untuk menuju kondominium, sekitar 20 menit akhirnya sampai di kondo, dan tempat kami menginap untuk 3 minggu kedepan berada di lantai 25, dari 26 lantai
tak lama kami di periksa satpam kondo dan menanyakan juga tujuan dan maksud, berapa lamanya tingal di kondo dan koper kami di periksa menggunakan alat khusus dan melewati metal detector dan saya pikir terors apa wkwkwk
emang sih kota manila ini rawan dengan kejahatan terutama penembakan masal dan pemboman di tepat umum terutama kawasan Manila ini pusat bisnis dan pemerintahan
saya naik lift ke lantai 25 dan masuk ke dalam kondo, lalu buka baju semua tas di tanggalkan dan meliaht kasur langusng rebahan dan perasaan bahagia di tambah rasa cape
walapun di sekeliling ruangan terleihat kotor dan kurang terpelihara mungkin sudah lama tidak ada yang menghuni, dan di tambah lagi kalau orang Manila kurang memeprhatiakan kebersihan dan kadang di jalan juga ada yang buang air kecil sembarangn jadi bau pesing itu sudah biasa
di situ kami berempat dan satu orang dosen bersenda gurau menceitakan pengalaman-pengalaman yang kami lalui selama perjalanan, ada sedihnya dan ada senangnya juga kami samapai di sana, ketika itu menjadi bahan candaan ketika meceritakan pengalaman yang konyol selama di perjalanan
akhirnya waktu semakin sore namun udara malah terasa panas dan malam itu buaknnya makin dingin malah panas dan hampir tidak bisa tidur, padahla jendela kondo sudah di buka lebar, kipas angin besar ada, tapi tidak mengurangi rasa panas kami,,
di rasa-rasa perut terasa lapar maklum kami mkanan di Cimahi Bandung sekitaran pukul 18.00 kemarin dan siang hari tidak makan nasi karena masih cape dan kenyang makan camilan, dan hendak masak berasanya belum beli, begitupun lauknya belum ada, dan dosen menyaranakan untuk makan kali ini mah makan di KFC aja, dan kawan saya ada yang mengajak ke warteg, dan dosen jawab, mana ada di Manla warteg emangnya di Cililin ada warteg sambil tertawa wkwwk
dan pengalaman pertama kalinya kami berempat makan di KFC Manila yang tidak jauh dari Kondominium, dan alhamdulaiah makan di KFC di traktir pulak,,,
dan untuk masalah rasa tidak jauh dengan KFC Indonesia, karena mungkin standar rasanya seperti itu, ya mungkin di mana-mana juga rasanya sama pulak
hari waktu tidak terasa sudah menunjukan pukul 22.15, dan waktunya kami berempat istirahat tidur, untuk mempersiapkan hari esok, menungu teman datang..
*** Good Bless You