Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yang menarik saat anda berkunjung ke Desa Girimukti Cisewu

Yang menarik saat anda berkunjung ke Desa Girimukti Cisewu-Saat berkunjung ke suatu daerah kadang suka penasaran dengan apa yang ada dan  menarik dari daerah tersebut, entah ciri khas makanannya atau mungkin ciri khas lainnya yang tidak terdapat dari daerah lain

Atau mungkin karena daerahnya yang indah dan masih asri yang masih perawan, karena penduduknya yang ramah, kebudayaannya ataup apapun itu yang membuat kita merasa penasaran untuk mengujungi daerah tersebut

Untuk mencari informasi untuk jaman sekarang cukup di mudaharhkan yaitu cukup dengan membuka browser internet dan ketik tempat yang anda cari dan jreng,, jreng muncul di halaman pencarian google

Dan untuk saat ini yang akan kita bahas adalah mengenai keunikan dan menarik dari Desa Girimukti yang ada di Kecamatan Cisewu Garut

Nah untuk orang yang berada di wilayah Kecataman Cisewu Desa Girimukti sudah tidak asing lagi apabila mendengar Desa Girimukti, karena desa paling timur dari kecamatan Cisewu ini temasuk desa yang memeliki potensi alam yang subur dan memeliki potensi SDM yang lumayan pesat

Nah apa aja sih  yang menarik dari Desa Girimukti-Cisewu?

1. Bisa menikmati Curug Uci gratis


curug-uci-girimukti
Curug Uci Desa Girimukti-Cisewu

Untuk saat ni Curug Uci sudah cukup di kenal luas oleh masyarakat umum, hal ini di pengaruhi oleh anak Desa Girimukti yang sering posting ke sosmed mereka dan mendapat apresiasi dari netizien,
Curug Uci saat ini sudah mulai banyak di kunjungi luar daerah Cisewu seperti dari Kecamatan Talegong, Pangalengan dan Kabupaten Cianjur

Baca Juga: Tempat Ngabuburit di Kota Bandung yang Cozy

Dan kabar baiknya untuk menikmati curug yang indah ini untuk sementara masih gratis, padahal melihat suasana dan keindahannya cukup menarik dan sepertinya di kenakan tarif masuk pun tidak akan menyurutkan niat pengunjung
Untuk itu ayo segera datang ke Desa Girimukti dan nikmati keindahan Curug Uci ini ya

2. Urang Girimukti ramah ka tamu


Sejak dulu orang Girimukti ramah terhadap tamu yang datang, ‘’ hade kasemah, tur someah ’’ hal ini di karena penduduk Desa Girimukti mayoritas orang U.S.A (Urang Sunda Asli) suku asli sunda yang sudah di kenal suku yang sopan hormat ka semah yang masih menjunjung tinggi tata krama nenek moyang

Jadi untuk anda yang hendak berkunjung ke desa Girimukti jangan sungkan-sungkan untuk datang, karena warga Girimukti welcome ke semua tamu yang datang selama tamu bisa menghargai pribumi, ‘’dimana bumi di pijak di sana langkit di junjung’’


3. Memperingati hari jadi setiap tanggal 6 November


hari-jadi-desa-girimukti-cisewu
Meperingati HUT Desa Girimukti

Sudah jadi hari yang special (special of day) saban tanggal 6 November tiap tahun rutin memperingati Hari Jadi Desa, yang mana tanggal 6 November adalah tanggal pertama kali desa Girimukti memeliki kepala desa, dan sekaligus tanggal tersebut menjadi tanggal special untuk terus di kenang

Setiap tanggl 6 November warga desa mengadakan syukuran ulang tahun desa yang di pusatkan Di Lapang Giriputra Kampung Pasir Jambu, yang letaknya kurang dari 50 meter dari kantor desa

Sebulan sebelum hariha sudah di isi dengan rangkaian kegitan rakyat seperti olahraga dan pentas seni modern dan tradisional, kegiatan olahraga seperti bola voly, sepak bola, badminton, futsal putra/putri, lomba ceramah anak-anak, ngaji, adzan, tagonian dll yang memperebutkan hadiah uang dan piala
Dan puncak dari kegiatan tersebut di laksanakan di hariha pada tanggal 6 November, selain pertandingan final di semua kategori juga pembagian hadian serta piala pemenang, yang di berikan oleh kepala daerah langsung

Jadi tidak heran di tanggal tersebut menjadi tanggal yang di nanti oleh warga Desa Girimukti, selain bisa menikmati pesta rakyat juga bisa menjadi surga bagi pedagang pakaian dan makanan dadakan
Karena di hari tersetu pedagan bisa menjual barang sebanyak-banyakanya seperti pakaian dan beragam barang lainnya untuk mendulang rupiah sebanyak-banyaknya, makanya sudah menjadi pemandangan umum penjual yang datang di hari jadi Desa Girimukti tersebut ada dari Kabupaten Bandung seperti Pangalengan dll

4. Menyambut Hari kemerdekaan di isi dengan pesta rakyat


Memperingati hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus adalah moment yang  tidak kalah menarik untuk warga desa, di hari kemerdekan itu isi dengan beragam kegiatan olahraga seperti sepak bola, bola voly, badminton serta lomba permain balap karung, panjat pinang, makan kerupuk dan lain-lain, kegiatan permainan cukup meriah menjadi tontonan yang asyik

Untuk itu mulai di pagi hari sampai malam tidak luput dari kegiatan meriah yang menampilak final di semua cabang kesenian dan olahraga

NB: Namun akhir-akhri ini kegitan olahraga agaknya kurang begitu di kembangkan, entah apa yang melatarbelakangi hal ini, yang saya lihat kegiatan olahraga sedikti kurang perhatian dari pemerintah desa,

sebetulnya tiap tahun ada kegiatan olahraga namun kurang menggigit dan di isin dengan kegiatan olahraga sepak bola

5. Menjunjung tinggi budaya gotong-royong


Sudah di ulas sedikit di atas mayoritas penduduk Girimukti-Cisewu adalah orang sunda, yang sudah di kenal dengan tatakrama dan gotong-royong yang tinggi,

Contoh kecilnya adalah saat warga di perintahkan untuk perbaikan jalan, tanpa basa-basi warga datang dengan senang hati tanpa ada keterpaksaan, karena mereka menyadari betul gotong royong adalah cikal bakal nenek moyang yang harus terus di pertahankan

Contoh lainnya adalah saat pembuatan jalan baru yang memakan waktu berbulan–bulan, yang menghubungkan  Desa Girimukti dan Desa Sukamaju, semua warga Desa Girimukti ikut serta dalam pembuatan jalan tersebut secara sukarela walapun mereka harus meninggalkan pekerjaan rutin

Pembuatan jalan baru yang panjangnya lebih dari 2 km di jadwalkan 2 kali dalam seminggu, dan menariknya warga yang hadir mebeludak sampai ratusan orang, dan apabila ada warga yang berhalangan hadir ke lokasi, mungkin karena ada kepentingan yang mendesak, mereka menggantikan dengan materi seperti memberikan uang atau makanan yang di titipkan ke pak RT untuk belikan untuk jamuan makanan

6. Masyarakat Taat menjalankan ibadah


Ibadah adalah salah satu kegiatan yang wajib di lakukan terutama umat muslim dan alhamdulillah warga Desa Girimukti sudah taat menjalankan perintah agama dengan baik dan terbukti setiap hari jumat mesjid hampir penuh, tidak terkecuali di hari biasa, setiap memasuki waktu shalat terutama di saat shalat maghrib warga antusias menjalankan shalat bejamaah, walapun untuk sementara ini masih di dominasi oleh kaum laki-laki

Dan setiap hari jumat/rabu sore para ibu-ibu di lingkungan mesjid masing-masing rutin di adakan pengajian serta sharing mengenai keagamaan yang di pandu oleh ustad-ustazah di kampung masing-masing

Selan itu anak-anak setiap sore hari anak kampung aktif mengaji mendatangi mesjid-mesjid untuk belajar agama dan khatam Al-Qur’an

7. Sudah hadir pendidikan dari Paud- SMK


Untuk saat ini di Desa Girimukti sudah hadir pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai pendidikan menengah, walapun pendidikan tersebut ada yang masih kelas jauh namun itu sebuah pencapaian yang baik desa kami, ini penting untuk menanggulangi SDM desa Girimukti ke arah lebih baik
Khsusunya pendidikan SMK untuk sementara siswa dan siswi masih di dominsi oleh warga Desa Girimukti dan mungkin kedepan sudah bisa warga desa lain yang melanjutkan pendidikan di SMK Giribakti ini

Untuk siswa-siswa SMK untuk sementara tidak lebih dari 30 siswa namun ini juga merupakan sebuah keberhasilan dan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan putra-putri mereka ke jenjang pendidikan lebih tinggi

Kita akui untuk sementara ini fasilitas pendidikan dan SDM belum maksimal masih banyak kekurangan, namun yakin di masa depan semua tingkat pendidian di Desa Girimukti menjadi sekolah-sekolah unggulan, amin

8. Mesjid Hadir di Setiap Kampung


Khususunya tempat ibadah dalam hal ini adalah mesjid di Desa Girimukti sudah tersebar di setiap kampung

Mesjid-mesjid di Desa Girimukti memeliki pengurus dan ustad yang kredibel yang memberikan pemahamam agama yang sudah tidak di ragukan lagi misalnya sebelum menjadi pengurus dan Dewan Ketahanan Mesjid harus orang yang rajin ibadah, mampu merangkul semua golongan dan tidak fanatik terhadap kebudayana yang ada, dan itu tidak serta merta harus lulusan pondok

9. Minim bencana alam (longor, gempa bumi, dan lainnya)


Kita akui desa yang penduduknya kurang dari 7000 orang ini  mayortas bermukim di pegunungan dan berada di ketinggian lebih dari 1000-MDPL yang sudah di pastikan rawan terhadap kejadian bencana misal longsor, bencana alam, gempa bumi dll

Namun alhamdulillah untuk masalah bencana di Desa Girimukti cukup minim dan mungkin di anggap jarang terjadi dan kejadian  gempa yang lumayan besar  dna menimpa desa kami dan meruksak rumah warga adalah saat gempa bumi di Pangalengan, Garut, Tasik pada tahun 2014 (bisa di koreksi) yang merusak rumah warga dan tidak ada korban nyawa, hanya kehilangan harta benda yang di perkirakan kurang dari 10 juta

Dan penduduk pada umumnya bermukim di kaki gunung, yang tersebar di bevberapa daerah tapi masih tergolong aman karena memilih lahan yang datar untuk di jadikan rumah yang terebar mulai Kampung Pojok sampai Kampung Cigembong

dan selain itu warga cukup disiplin dan memitigasi bencana secara dini walapun penduduk minim pengeahuan mengenai kebencanaan, tapi secara naluriah mereka sudah mengetahuianya mana yang rawan dan mana  yang aman dan mampu mengetahui secara dini yang akan terjadi walaupun menggunakan prakiraan

10. SDM berkualitas


Walapun pada tahun-tahun kebelakang Desa Girimukti mendapat predikat desa tertinggal dan sudah melekat lebih dari 10 tahun kebelakang, rupanya akhir-akhir ini mulai di lepaskan
dengan gigih dan giat ingin menjadi desa yang maju maka segenap pemerintah dan warga ikut bangkit untuk melepaskan predikat tersebut dengan memajukan pembanguan, sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terus bergerak ke arah yang lebih baik

Dan terbukti saat ini SDM dan pembangunan mulai membaik terbukti banyak putra daerah yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri, swasta yang tersebar di Kota Bandung, Garut, Ciamis, Tasik dll memasuki universitas-universitas ternama  merajut disiplin ilmu pendidikan, Kedokteran, Keperawatan, Kepolisian, TNI, Hukum, Management, dll

Di bidang pembangunan sudah masuk PLN, sekolah dari Paud sampai SMK, polindes, puskesmas, pembangunan balai desa, potensi wisata masa depan (Curug Uci)
Jadi predikat desa tertinggal lambat laun akan kami lepaskan dan ingin segera sejajar degan desa lain pada umumnya

Dan hal ini tentu saja masyarakat Girimukti sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan di masa depan

Yang masih harus menjadi perhatian pemerinah

1. Jalan pedesaan rusak


Sebetulnya saban tahun jalan desa terus di lakukan perbaikan dengan beton atau aspal, namun yang menjadi masalah tiap tahun jalan di perbaiki, tapi tidak tahan lama dan bahkan hanya bisa bertahan kurang dari satu tahun

padalah pengerjaan ‘’mungkin’’ sudah maksimal dan terlebih biaya yang di gelontorkan tidak sedikit
bahkan tidak sedikit warga yang mengeluhkan jalan menuju Desa Girimukti yang rusak tidak bisa melewatinya dan harus susah payah melewati telebih pengguna jalan yang pertama kali, namun kondisi jalan rusak ini cukup menarik oleh para penggila motor off road dan mengagap ini sebuh tantangan yang perlu di taklukan

2. Menuju fasilitas kesehatan jauh


Sebetulnya Puskesmas di Desa Girimukti sudah hadir seperti adanya puskesmas pembantu, namun sampai  saat ini belum bekerja maksimal, seperti contoh orang sakit masih perlu di bawa ke puskesmas induk yang memakan waktu lebih dari 1 jam dan melewati jalan koral dan bebatuan dan apabila di musim hujan banyak longsor, jembatan terputus dan banjir selokan

Selain itu petugas kesehatan yang jaga di puskesmas pembantu tidak tiap hari hadir mungkin hanya hari-hari tertentu dengan jadwal tidak menentu

3. Terdapat puksesmas pembantu namun kurang di menjalankan dengan baik


Seperti sudah saya ulas di atas, ada puskesmas namun tidak berfungsi dengan baik, mungkin karena kekurangna SDM serta sarana dan prasarana yang belum maksimal, maka dari itu apabila ada salah satu warga sakit walau penyakit ringan mau tidak mau harus tetap di bawa puskemas induk di kota kecamatan Cisewu  yang memakan waktu lebih dari 1 jam dari Kampung Pasir Jambu ke kota kecamatan

Dan sebetulnya di Desa Girimukti ada putra daerah yang menjadi mantri  kurang lebih dua orang namun keberadaan mereka tidak siaga setiap hari dan hanya bisa di perlukan saat  mereka tidak sedang dalam tugas dangan jadwal yang tidak menentu

4. Kendala air bersih


Air merupakan termasuk kebutuhan utama yaitu untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti masak, minum, mandi dll

Dan yang menjadi kendala saat ini adalah warga Desa Girimukti mengeluhan kesulitan mendapat air bersih, hal ini karena selokan yang sudah ada puluan tahun silam kurang terawat dengan baik sering gangguan yang di akibatkan jalan air sering terganggu karena longsor dan jalan air tidak di tembok seluruhnya dan hanya memilih lokasi yang di anggap rawan longsor

Yang masyarakat Desa Girimukti inginkan adalah membutuhkan air bersih yang di bangun pemerintah  hadir langsung di tengah kampung, misalnya pemerintah membangun jalur air dari sumber air utama di perhutanan menuju kampung-kampung dengan membangun bak penampunagn air bersih, lalau di salurkan ke rumah-rumah menggunakan pipa-pipa kecil

Realita saat ini adalah yang butuh air bersih harus mengeluarkan kocek untuk beli selang/fifa paralon, jadi siapa yang memeliki dana lebih baru bisa menikmati air bersih, dan masyarakat kurang mampu hanya bisa menikmati air tadah hujan atau harus mencari sumber air bersih ke mata air yang jauh dari rumah bisa kadang harus jalan kaki beberpa pulun meter

Untuk itu bagi pemangkukepentingan di daerah, air bersih ini perlu di perhatikan untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat bersama

5. Pendidikan tidak terpusat dalam satu wilayah


Untuk saat ini Desa Girimukti alhamdulilah sudah hadir pendidikan mulai dari Paud, TK, SD, SMP, SMK sudah ada di Desa Girimukti walapun SDM dan fasilitas yang masih banyak kendala misalnya keterbatasn pendidik  sedikitnya guru PNS dan untuk saat ini hampir 80% di dominasi oleh guru Honorer dengan taraf pendidikan S1 dan D3

tapi semua bangunan pendidikan itu tidak terpusat dalam satu wilayah, hal ini mungkin di pengaruhi oleh ketersediaan lahan, serta berlum tercapainya tata kelola pembangunan pendidikan yang baik, padahal jika di pusatkan dalam satu wilayah ini jauh lebih baik agar semua pusat pendidikan tidak tercerai berai di mana-mana

Selai itu pendidikna di pusatkan dalam satu wilayan bagi warga sekitar lingkungan sekolahan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi misalnya dengan membuka usaha kecil seperti kantin, penjual alat tulis, jasa rental komputer, photo copyan dll

Semoga Desa kami (Desa Girimukti Cisewu) menjadi desa yang maju di segala bidang, maju dalam pendidikan, pembangunan, SDM dan selain itu menaruh harapan besar upaya pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat semakin di tingkatkan, karena kami putra daerah butuh kemajuan
dalam segala hal

Sekedar curhat dari anak Desa By: Asep Hermawan Guntara

** Happy nice day