Sejarah terbentuknya Desa Girimukti Kecamatan Cisewu Garut
Sejarah terbentuknya Desa Girimukti Kecamatan Cisewu Garut-Desa Girimukti adalah salah satu desa di kecamatan Cisewu Kabupaten Garut yang mana Desa Girimukti adalah salah satu desa yang memeliki potensi alam yang subur sebagai lahan pertanian, ladang dan kebun yang cukup menjanjikan
Di Desa Girimukti pertanian yang paling banyak mendominasi adalah tani sawah, ladang dan hal ini terjadi mengingat desa yang paling timur di Kecamatan Cisewu ini memeliki lahan yang luas dan air yang subur n s
Desa Girimukti adalah desa yang memeliki penduduk lebih dari 5000 orang dan terbagi ke dalam 2 dusun yaitu dusun Pasir Jambu dan dusun Ciurug, dan kedua dusun itu membawahi lebih dari 5 RW yang tersebar di beberapa kampung serta wilayah yang berjauhan
Mayoritas pendapatan penduduk Desa Girimukti adalah bercocok tanam terutama dari sawah dan ladang seperti Cabe kriting, kol, tomat, selain itu kurang dari 3% PNS Guru selebihnya adalah PNS Polisi dan TNI
Perkebunan yang paling mendominasi di Desa Girimukti Cisewu adalah cabe kriting, kol dan aneka sayuran lainnya namun untuk tanamana ini sering kali mengalami kegagalan baik gagal harga yang murah atau Karena terserang penyakit seperti halnya hama wereng atau hama ulat
Selain bertani penduduk Desa Girimukti adalah berdagang, jadi tengkulak, PNS dan juga sektor pekerjaan lainnya, namun untuk sektor di luar pertanian cukup kecil dan di perkirak kurang dari 3 persen
Untuk hal pembanguan di Desa Girimukti cukup masif dan saban tahun ada pembangunan baik gedung baru dan fasilitas public lainnya seperti untuk tahun 2019 ada perbaikan lapangan sepak bola Giriputra, dan pembangunan pembuatan jalan baru yang menghubungkan Desa Girimukti dan Desa Sukamaju yang panjangnya lebih dari 4 km dengan cara di bangun secara swadaya masyarakat kedua desa, pembangunan jalan baru sudah di gagas oleh kepala desa sebelumnya namun baru terealisasi di tahun 2018-2019
Dari segi pembanguan SDM hadirnya sekolah baru seperti Paud, TK, SD, SMP, SMK sudah ada di Desa Girimukti walapun untuk saat ini masih ada keterbatasan baik gedung, fasilitas serta penunjang lainnya, tapi khusus untuk SDM desa Girimukti sudah tergolong baik, seperti halnya guru-guru lulusan S1 dari pergurutan tinggi negeri maupun swasta dan 98% semuanya adalah putra daerah
Untuk itu saya sebagai warga Desa Girimukti Cisewu mendukung upaya pemerintah dalam hal pembangunan dalam segala sekor dan di harapkan para pemangku kepentingan amanah dalam mengemban tugas serta di harapkan pemerintah yang saat ini menjabat bisa membawa inovasi-inovasi baru untuk kemajuan di Desa Girimukti tercinta
Asal usul Desa Girimukti adalah tidak terlepas dari peran dari tokoh warga Desa Girimukti itu sendiri, Desa Girimukti menurut beberapa tokoh yang pernah saya Tanya lansung dalam acara ngobrol sore kepada tokoh yang secara garis besarnya adalah tokoh masyarkat
Mula Pemekaran Desa Girimukti adalah dari dua desa yaitu dari Desa Cisewu dan Nyalindung, dan yang melatarbelakangi warga Pasit Jambu kala itu adalah ingin mandiri dalam segala hal
Dan ini terjadi karena penduduk pasir jambu saat itu menginginkan pembangunan yang merata karena anggapan masyarakat di kala itu daerah Ciparay yang sekarang kampung Pasir Jambu, mungkin di pandang saat itu pembangunan hanya di berpokus di pusat desa, seperti halnya sekolah, lapangan dan fasilitas public lainnya hanya ada di ''kotanya'', dan rasa cemburu itu muncul di kalangan warga yang jauh dari Pusat Desa khususnya Kampung Pasir Jambu kala itu, seiring dengan berjalannya waktu maka penduduk Desa Girimukti mengajukan diri ke pemerintah kecamatan untuk memisahkan diri dan ingin membentuk desa mandiri
Desa Girimukti saat ini adalah masih termasuk desa cisewu yang membentang dari perbatasan Pamalayan (Citengah) sampai ke Pasir Pambu (saat ini Desa Girimukti) dan itu cukup luas, Desa Girimukti sekarang di kala itu penduduk masih sedikit, SDM kurang dan pembangunan di Desa Girimukti saat ini hampir tidak ada termasuk pendidikan sekolah tingkat dasar, maka tidak sedikit penduduk Desa Girimukti saat ini sekolah harus sekolah ke pusat desa yaitu ke Nyalindung atau sekolah ke desa tetangga dan menempuh perjalanan cukup jauh bisa memakan waktu lebih dari 1,5 jam dan menempuh jalan yang cukup beresiko sepeti rawan longsor dll
Nama Girimukti bukan serta merta tidak memeliki makna, menurut para tokoh, nama girimukti di ambil dari dua suku kata yaitu ‘’Giri’’ dan ‘’Mukti’’, Giri=gunung, dan Mukti adalah kejembaran, kekayaan, dan kesenangan,jadi bisa di artikan secara bebas adalah penduduk di pegunungan namun senang, kaya dan jembar/maju dalam segala hal
Jadi dengan lahirnya Desa Girimukti di harpkan terus mengalami kemajuan dalam segal bidang, baik dalam pendidikan, SDM dan ilmu pengetahuan, semoga desa yang saat ini masih berkembang, tahun demi tahunnya semoga jadi desa yang maju dan menjadikan desa yang di perhitungkan
‘’Saya bangga jadi sebagian dari warga Desa Girimukti’’
*** Sumber: dari tokoh masyarakat dan berita online lainnya
Happy nice day
Desa Girimukti adalah desa yang memeliki penduduk lebih dari 5000 orang dan terbagi ke dalam 2 dusun yaitu dusun Pasir Jambu dan dusun Ciurug, dan kedua dusun itu membawahi lebih dari 5 RW yang tersebar di beberapa kampung serta wilayah yang berjauhan
Mayoritas pendapatan penduduk Desa Girimukti adalah bercocok tanam terutama dari sawah dan ladang seperti Cabe kriting, kol, tomat, selain itu kurang dari 3% PNS Guru selebihnya adalah PNS Polisi dan TNI
dan saat musim panen tiba hasil panen padi dari Desa Girimukti secara keseluruhan lebih dari 300 ton, dan sama halnya dari sektor perkebunan pun demikian
Perkebunan yang paling mendominasi di Desa Girimukti Cisewu adalah cabe kriting, kol dan aneka sayuran lainnya namun untuk tanamana ini sering kali mengalami kegagalan baik gagal harga yang murah atau Karena terserang penyakit seperti halnya hama wereng atau hama ulat
Selain bertani penduduk Desa Girimukti adalah berdagang, jadi tengkulak, PNS dan juga sektor pekerjaan lainnya, namun untuk sektor di luar pertanian cukup kecil dan di perkirak kurang dari 3 persen
Baca Juga: 4 aktivitas malam yang bisa kita lakukan saat liburan di Bandung
Untuk hal pembanguan di Desa Girimukti cukup masif dan saban tahun ada pembangunan baik gedung baru dan fasilitas public lainnya seperti untuk tahun 2019 ada perbaikan lapangan sepak bola Giriputra, dan pembangunan pembuatan jalan baru yang menghubungkan Desa Girimukti dan Desa Sukamaju yang panjangnya lebih dari 4 km dengan cara di bangun secara swadaya masyarakat kedua desa, pembangunan jalan baru sudah di gagas oleh kepala desa sebelumnya namun baru terealisasi di tahun 2018-2019
Dari segi pembanguan SDM hadirnya sekolah baru seperti Paud, TK, SD, SMP, SMK sudah ada di Desa Girimukti walapun untuk saat ini masih ada keterbatasan baik gedung, fasilitas serta penunjang lainnya, tapi khusus untuk SDM desa Girimukti sudah tergolong baik, seperti halnya guru-guru lulusan S1 dari pergurutan tinggi negeri maupun swasta dan 98% semuanya adalah putra daerah
Untuk itu saya sebagai warga Desa Girimukti Cisewu mendukung upaya pemerintah dalam hal pembangunan dalam segala sekor dan di harapkan para pemangku kepentingan amanah dalam mengemban tugas serta di harapkan pemerintah yang saat ini menjabat bisa membawa inovasi-inovasi baru untuk kemajuan di Desa Girimukti tercinta
Sejarah terbentuknya Desa Girimukti Cisewu Garut
Asal usul Desa Girimukti adalah tidak terlepas dari peran dari tokoh warga Desa Girimukti itu sendiri, Desa Girimukti menurut beberapa tokoh yang pernah saya Tanya lansung dalam acara ngobrol sore kepada tokoh yang secara garis besarnya adalah tokoh masyarkat
Mula Pemekaran Desa Girimukti adalah dari dua desa yaitu dari Desa Cisewu dan Nyalindung, dan yang melatarbelakangi warga Pasit Jambu kala itu adalah ingin mandiri dalam segala hal
Dan ini terjadi karena penduduk pasir jambu saat itu menginginkan pembangunan yang merata karena anggapan masyarakat di kala itu daerah Ciparay yang sekarang kampung Pasir Jambu, mungkin di pandang saat itu pembangunan hanya di berpokus di pusat desa, seperti halnya sekolah, lapangan dan fasilitas public lainnya hanya ada di ''kotanya'', dan rasa cemburu itu muncul di kalangan warga yang jauh dari Pusat Desa khususnya Kampung Pasir Jambu kala itu, seiring dengan berjalannya waktu maka penduduk Desa Girimukti mengajukan diri ke pemerintah kecamatan untuk memisahkan diri dan ingin membentuk desa mandiri
Desa Girimukti saat ini adalah masih termasuk desa cisewu yang membentang dari perbatasan Pamalayan (Citengah) sampai ke Pasir Pambu (saat ini Desa Girimukti) dan itu cukup luas, Desa Girimukti sekarang di kala itu penduduk masih sedikit, SDM kurang dan pembangunan di Desa Girimukti saat ini hampir tidak ada termasuk pendidikan sekolah tingkat dasar, maka tidak sedikit penduduk Desa Girimukti saat ini sekolah harus sekolah ke pusat desa yaitu ke Nyalindung atau sekolah ke desa tetangga dan menempuh perjalanan cukup jauh bisa memakan waktu lebih dari 1,5 jam dan menempuh jalan yang cukup beresiko sepeti rawan longsor dll
Beberapa penuturan alumni sekolah SR (Sekolah Rakyat) di kala itu , jika ingin sekolah dasar itu harus menunggu usia di atas 15 tahun yang menjadi alasan orang tua adalah apabila sekolah masih kecil, di khawatrikan di jalan takut kenapa-kenapa, mengingat lokasi rumah dan sekolah harus jalan kaki dan dan menempuh lebih dari 5 Km
Maka dari itu penduduk pasir jambu di kala itu saat hanya segelinir orang yang bisa mendapat pendidikan formal hal ini di dengan alasan jauh ke sekolah dan fakor kebudayaan yang di anggap pendidikan kurang penting terlebih untuk wanita, dengan pandangan ‘’naon sakola oge awewe mah moal jadi pejabat, angger we di dapur-dapur keneh awewe mah’’ anak laki-laki dan perempuan di kala itu mendapat pendidikan bisa di hitung dengan jari terlebih sekitar tahun 1950-an dan kebanyakan anak ada di rumah membantu orang tua untuk bekerja di kebun dan ladang, ada pulak warga yang menyekolahkan anak ke ke sekolah dasar namun usianya harus lebih dari 10 tahun, mungkin anggapan orang tua anak yang sudah gede tidak perlu di antar atau jemput seperti anak jaman sekarang ini, maka tidak heran usia anak sekolah dasar di kala itu umur sudah menginjak 17 tahun baru kelas 2 SD dan konyolnya lagi ada anak yang pernah menikah dan menjadi janda atau duda bisa masuk ke sekolah dasar, karena memang di kala itu tidak ada aturan yang membatasi pendidikan yang terpenting sekolah bisa baca tulis dan hitung
Kembali ke topik bahasan, Nah berangkat dari permasalahan maka penduduk Ciparay/Pasir Jambu saat itu membentuk tokoh terdiri dari unsur tokoh ketua kampung (kokolot) untuk bernegoisasi dengan pihak pemerintah kewedanaan (Kecamatan) saat itu yang ada di Bungbulang, tokoh masyarakat di kala itu terdiri dari 5 orang dan dengan perjalan panjang maka saat itu di rencanakan akan di pekarkan dari Desa Cisewu, namun dari pihak kewadanaan masih mempertimbangkan SDM, Jumlah penduduk dan hal sebagainya maka dari itu tertunda cukup lama dari ajuan sampai di realisasi di pekarkan molor lebih dari 10 tahun
Asal usul Desa Girimukti berdasarkan pemaparan dari salah satu tokoh masyarakat dan sekaligus lurah pertama Desa Girimukti saat itu adalah bapak Iyong sutarsa (Alm) (Lurah Pertama Desa Girimukti)
Bahwa sebelum adanya Desa Girimukti, di Pasir Jambu di bentuk dengan nama kependudukan/dusun yang berpusat di kampung Pasir Jambu, yang mana kependudukan ini seperti halnya desa namun dalam kelompok kecil, semua kegiatan di atur di dusun dan di beri nama dusun Ciparay
Menurut beliau desa nama Ciparay adalah di ambil dari dua suku kata, yaitu ‘’Ci’’ yang artinya cai=air, dan paray adalah nama sejenis ikan kecil dan ikan yang memeliki ukuran kecil dan banyak di jumpai di sungai Ciparay
Sungai Ciparay adalah sungai yang ada di Reuma Gunung dan terkenal akan ikan paray (ikan kecil semacam ikan mas) dan di sungai Ciparay di huni oleh banyak ikan paray, sungai ciparay membentang dari kampung Baru (Pasir Bangbara) sampai Cikawung Gading titik termu dari kedua sungai ini adalah di Kampung Babakan (kampung sebelah utara Kampung Pasir Jambu)
Sebetulnya pemekaran Desa Girimukti dan Cisewu sudah di rencanakan sejak tahun 1970 dan sudah di bahas pada masa kepala desa Aja Purnama yang mana ketika itu beliau menjabat sebagai kepala desa Cisewu namun belum juga terealisasi, mungkin banyak pertimbangan dan lain sebagainnya
Untuk meneruskan perjuangan dan perencanaan kepala desa sebelumnya yaitu pak Aja, dan permintaan masyarakat Desa Girimukti pada tahun 1978 maka kepala Desa Cisewu saat itu Bapak Durachman merealisasikan permohonan warga Ciparay, bahkan nama Desa Girimukti itu berawal dari usulan pak Durahman dan mungkin nama itu memeliki arti nama penting, dan atas kesepakatan pemerintah dan warga desa yang akan di pekarkan, makan nama Desa Girimukti menjadi nama Desa Girimukti yang akan di pekarkan
Dengan perjalana panjang, dan usaha yang terus tanpa henti maka dengan izin Allah pada tahun 1980 tepatnya di tanggal 6 November 1980 maka Desa Girimukti terbentuk menjadi desa pamekaran dan resmi namanya jadi Desa Girimukti
Dan setelah di laksanakan pemekaran desa dan sudah menyandang nama dan pada tahun yang sama di adakan pemilu kepala desa pertama dan ketika itu calon kepdes yang di pilih ada 3 calon dan semuanya adalah warga asli dusun Ciparay pemilu dilaksanaka dengan aman dan tertib dan Allhamdulilah kepdes terpilih adalah Bapak I. sutarsa (Alm)
Maka dari itu penduduk pasir jambu di kala itu saat hanya segelinir orang yang bisa mendapat pendidikan formal hal ini di dengan alasan jauh ke sekolah dan fakor kebudayaan yang di anggap pendidikan kurang penting terlebih untuk wanita, dengan pandangan ‘’naon sakola oge awewe mah moal jadi pejabat, angger we di dapur-dapur keneh awewe mah’’ anak laki-laki dan perempuan di kala itu mendapat pendidikan bisa di hitung dengan jari terlebih sekitar tahun 1950-an dan kebanyakan anak ada di rumah membantu orang tua untuk bekerja di kebun dan ladang, ada pulak warga yang menyekolahkan anak ke ke sekolah dasar namun usianya harus lebih dari 10 tahun, mungkin anggapan orang tua anak yang sudah gede tidak perlu di antar atau jemput seperti anak jaman sekarang ini, maka tidak heran usia anak sekolah dasar di kala itu umur sudah menginjak 17 tahun baru kelas 2 SD dan konyolnya lagi ada anak yang pernah menikah dan menjadi janda atau duda bisa masuk ke sekolah dasar, karena memang di kala itu tidak ada aturan yang membatasi pendidikan yang terpenting sekolah bisa baca tulis dan hitung
Kembali ke topik bahasan, Nah berangkat dari permasalahan maka penduduk Ciparay/Pasir Jambu saat itu membentuk tokoh terdiri dari unsur tokoh ketua kampung (kokolot) untuk bernegoisasi dengan pihak pemerintah kewedanaan (Kecamatan) saat itu yang ada di Bungbulang, tokoh masyarakat di kala itu terdiri dari 5 orang dan dengan perjalan panjang maka saat itu di rencanakan akan di pekarkan dari Desa Cisewu, namun dari pihak kewadanaan masih mempertimbangkan SDM, Jumlah penduduk dan hal sebagainya maka dari itu tertunda cukup lama dari ajuan sampai di realisasi di pekarkan molor lebih dari 10 tahun
Asal usul Desa Girimukti berdasarkan pemaparan dari salah satu tokoh masyarakat dan sekaligus lurah pertama Desa Girimukti saat itu adalah bapak Iyong sutarsa (Alm) (Lurah Pertama Desa Girimukti)
Bahwa sebelum adanya Desa Girimukti, di Pasir Jambu di bentuk dengan nama kependudukan/dusun yang berpusat di kampung Pasir Jambu, yang mana kependudukan ini seperti halnya desa namun dalam kelompok kecil, semua kegiatan di atur di dusun dan di beri nama dusun Ciparay
Menurut beliau desa nama Ciparay adalah di ambil dari dua suku kata, yaitu ‘’Ci’’ yang artinya cai=air, dan paray adalah nama sejenis ikan kecil dan ikan yang memeliki ukuran kecil dan banyak di jumpai di sungai Ciparay
Sungai Ciparay adalah sungai yang ada di Reuma Gunung dan terkenal akan ikan paray (ikan kecil semacam ikan mas) dan di sungai Ciparay di huni oleh banyak ikan paray, sungai ciparay membentang dari kampung Baru (Pasir Bangbara) sampai Cikawung Gading titik termu dari kedua sungai ini adalah di Kampung Babakan (kampung sebelah utara Kampung Pasir Jambu)
Sebetulnya pemekaran Desa Girimukti dan Cisewu sudah di rencanakan sejak tahun 1970 dan sudah di bahas pada masa kepala desa Aja Purnama yang mana ketika itu beliau menjabat sebagai kepala desa Cisewu namun belum juga terealisasi, mungkin banyak pertimbangan dan lain sebagainnya
Untuk meneruskan perjuangan dan perencanaan kepala desa sebelumnya yaitu pak Aja, dan permintaan masyarakat Desa Girimukti pada tahun 1978 maka kepala Desa Cisewu saat itu Bapak Durachman merealisasikan permohonan warga Ciparay, bahkan nama Desa Girimukti itu berawal dari usulan pak Durahman dan mungkin nama itu memeliki arti nama penting, dan atas kesepakatan pemerintah dan warga desa yang akan di pekarkan, makan nama Desa Girimukti menjadi nama Desa Girimukti yang akan di pekarkan
Dengan perjalana panjang, dan usaha yang terus tanpa henti maka dengan izin Allah pada tahun 1980 tepatnya di tanggal 6 November 1980 maka Desa Girimukti terbentuk menjadi desa pamekaran dan resmi namanya jadi Desa Girimukti
Dan setelah di laksanakan pemekaran desa dan sudah menyandang nama dan pada tahun yang sama di adakan pemilu kepala desa pertama dan ketika itu calon kepdes yang di pilih ada 3 calon dan semuanya adalah warga asli dusun Ciparay pemilu dilaksanaka dengan aman dan tertib dan Allhamdulilah kepdes terpilih adalah Bapak I. sutarsa (Alm)
Bapak I. Sutarasa ini adalah asli warga kampung Pasir Jambu yang memeliki pendidikan tinggi dan izasah terakhir beliau adalah SR dan termasuk tokoh masyarakat yang terkemuka dan sekaligus penggagas lahirnya Desa Girimukti
maka sejak itulah desa Girimukti terbentuk dan menjadi desa yang mandiri, pemerintahan yang mandiri, di bawah naungan kecamatan Cisewu, dan semenjak itulah pada tanggal 6 November adalah hari yang istimewa untuk warga Desa Girimukti dan menjadikannya hari jadi Desa Girimukti sampai saat ini, maka tidak heran setiap tanggal 6 November saban tahun pasti ada peringatan hari lahirnya Desa Girimukti dan tak pernah absen saban tahun
Berkat Tuhan yang maha Kuasa pada tahun 2019 Bapak Kades pertama menjadi saksi hidup menyaksikan ulang tahun/hari jadi Desa Girimukti, tapi ada kabar yang kurang mengenakan di tahun 2020 Lurah pertama Desa Girimukti sudah tiada, dan semoga perjuangan beliau mejadi lurah pertama desa Girimukti bisa di teruskan dengan baik oleh generasi selanjutnya
Maka tidak heran setiap tanggal 6 november saban tahun sukar ada hari jadi desa di isi dengan kegiatan pesta rakyat setempat serta menampilkan kegiatan olahraga seperti volley ball, badminton dan olahraga lainya di bagi dengan cara antar kampung untuk memperebutkan piala dan sejumlah uang serta beragam hadiah lainnya, dan tidak kalah menarik adalah di isi dengan kesenian daerah setempat seperti calung, wayang, dogdog, silat, Dangdut dan lain sebagainya dan hal ini atas dasar kegembiraan desa kami atas terbentuknya Desa Girimukti
maka sejak itulah desa Girimukti terbentuk dan menjadi desa yang mandiri, pemerintahan yang mandiri, di bawah naungan kecamatan Cisewu, dan semenjak itulah pada tanggal 6 November adalah hari yang istimewa untuk warga Desa Girimukti dan menjadikannya hari jadi Desa Girimukti sampai saat ini, maka tidak heran setiap tanggal 6 November saban tahun pasti ada peringatan hari lahirnya Desa Girimukti dan tak pernah absen saban tahun
Berkat Tuhan yang maha Kuasa pada tahun 2019 Bapak Kades pertama menjadi saksi hidup menyaksikan ulang tahun/hari jadi Desa Girimukti, tapi ada kabar yang kurang mengenakan di tahun 2020 Lurah pertama Desa Girimukti sudah tiada, dan semoga perjuangan beliau mejadi lurah pertama desa Girimukti bisa di teruskan dengan baik oleh generasi selanjutnya
Maka tidak heran setiap tanggal 6 november saban tahun sukar ada hari jadi desa di isi dengan kegiatan pesta rakyat setempat serta menampilkan kegiatan olahraga seperti volley ball, badminton dan olahraga lainya di bagi dengan cara antar kampung untuk memperebutkan piala dan sejumlah uang serta beragam hadiah lainnya, dan tidak kalah menarik adalah di isi dengan kesenian daerah setempat seperti calung, wayang, dogdog, silat, Dangdut dan lain sebagainya dan hal ini atas dasar kegembiraan desa kami atas terbentuknya Desa Girimukti
Baca juga: Memperingati hari jadi Desa Girimukti
Nama Girimukti bukan serta merta tidak memeliki makna, menurut para tokoh, nama girimukti di ambil dari dua suku kata yaitu ‘’Giri’’ dan ‘’Mukti’’, Giri=gunung, dan Mukti adalah kejembaran, kekayaan, dan kesenangan,jadi bisa di artikan secara bebas adalah penduduk di pegunungan namun senang, kaya dan jembar/maju dalam segala hal
Jadi dengan lahirnya Desa Girimukti di harpkan terus mengalami kemajuan dalam segal bidang, baik dalam pendidikan, SDM dan ilmu pengetahuan, semoga desa yang saat ini masih berkembang, tahun demi tahunnya semoga jadi desa yang maju dan menjadikan desa yang di perhitungkan
‘’Saya bangga jadi sebagian dari warga Desa Girimukti’’
*** Sumber: dari tokoh masyarakat dan berita online lainnya
Happy nice day