Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rebung bambu adalah makanan tradisional yang memeliki kandungan gizi tinggi

Kalau kita mendengar rebung pasti terlintas dalam pikiran kita adalah tunas? atau mungkin anda tidak tahu rebung itu apa? rebung adalah tunas dari bambu, atau kata orang sunda adalah ''Iwung''

Sudah lajim terutama orang sunda dan jawa masakan yang terbuat dari rebung cukup melegenda dan termasuk makanan yang kaya akan serat dan vitamin, dan salah satunya adalah bisa memperlancar pencernaan dan berperan aktif dalam menyerap racun dalam tubuh

Cara memasak iwung/rebung bambu cukup mudah sebagaimana masak sayur pada umumnya akan tetapi untuk mendapatkan iwung ini kita perlu menunggu waktu lama karena rebung bambu tidak tumbuh tiap bulan dan selain itu untuk mendapatkan iwung kita perlu pergi ke dapuran bambu dan lalu mencarinya yang masih muda,

Dan tak hanya itu rebung bambunyapun kita tidak serampangan memilih bambu, harus bambu yang enak di makan misalnya bambu temen, bambu gombong, dan kalau bambu jenis lain kadang memeliki rasa yang pahit 

Rebung bambu selain kaya akan manfaat dan proses memasaknya tidak perlu bumbu yang rumit cukup penydap rasa, garam dan gula sudah menjadi sayuran yang enak akan tetapi agar rebung bambu lebih wangi dan nikmat bisa menambahkan taburan bawang daun di atasnya setelah pasakan di hidangkan

Rebung bambu tidak tumbuh tiap bulan

rebung bambu besar
Rebung Bambu tidak tumbuh tiap bulan

Biasanya rebung bambu tidak tumbuh saban waktu akan tetapi ada waktu tertentu tumbuh pada umumnya rebung bambu siring dengan memasuki musim hujan antara bulan Agustus sampai Januari, dan pada bulan tersebut semua jenis bambu tumbuh tunas, seirng dengan musim hujan, kenapa ini terjadi  karena rebung bambu perlu air banyak untuk pertumbuhan

Bambu yang di pilih untuk di olah jadi tumisan yang enak

Bambu Besar (Bambu Gombong)

Bambu Gombong sangat mudah di jumpai terutama di Daerah Jawa Barat dan mungkin tiap daerah memeliki nama yang berbeda-beda, hampir tiap kampung bambu tumbuh subur, terutama di Garut. bambu Gombong  termasuk bambu yang tahan terhadapa ancaman berbagai macam penyakit dan mudah tumbuh di berbagai jenis tanah, karakteristik pohon yang besar dan memeliki ruas yang panjang dan  memeliki akar yang kuat

Baca Juga: Menikmati perkebunan teh Malabar Pangalengan yang sejuk

Bambu gombong dewasa di gunakan untuk  berbagai macam keperluan seperti untuk pagar,tiang panggung hajatan ,pagar kebun,atau mungkin bisa di jadikan penyangga penahan saat proses nembok rumah

karakteristrik iwung bambu/rebung bambu gombong sedikit agak pahit dan keras, karena memeliki serat yang kasar, tapi apabila sudah masuk wajan,  rasanya maknyos

Bambu Aur (Bambu haur)

Untuk bambu jenis aur jarang sekali di jadikan pasakan, karena selain sulit di temukan dan juga kadang pahitnyan kebangetan terlebih masak yang kurang lama terutama saat perebusan

aur ada dua jenis ada yang kuning dan ada yang hijau, yang sering kali di jadikan tumis rebung bambau adalah yang hijau, karena  memeliki kepahitan yang rendah, mudah di dapat dan rasanya jauh beda dengan rebung bambu kuning,

Selain itu ada mitos orang yang memeliki ilmu kebatinan (kejawen dilarang makan rebung bambu, terutama rebung bambu kuning) karena menuru mitos yang beredar di tanah jawa, orang yang makan rebung bambu kuning ilmu yang dia miliki akan luntur atau kurang matih (kurang bagus/luntur). wallahu Allam

Bambu Temen (Awi temen)

Nah ini rebung bambu yang paling enak dan paling sering di cari oleh para penggila makanan bambu, karena memeliki rasa yang enak serat yang lentur dan saat perendaman tidak perlu butuh lama, maka tidak jarang bambu temen jarang ada rebung jadi tumbuh dewasa, terlebih kebun bambu tidak jauh dari pemukiman penduduk

Bambu Hitam (Awi  Hideung)

Untuk rebung bambu hitam  tidak kalah enak hanya saja khususu di Cisewu  sepertinya saat ini sulit di dapat karena jarang orang menanam jenis bambu ini,

bambu yang sudah tumbuh dewasa di jadikan untuk di jual atau di komersilkan dengan di kreasikan untuk meja bambu, calung dan ukiran  karena memeliki warna hitam yang pekat, mengkilat terlebih bambu yang sudah tua terkesan semakin indah

Cara pengolahan rebung bambu

Rebung yang sudah di bawa dari kebun, kemudian di kupas kulit bagian luar, sampai bersih  dan tidak ada lagi kulit luar yang hitam, lalau di iris tipis-tipis sampai kurang dari 3 mm, mengapa ini penting untuk mengeluarkan getah dan racun dan rasa pahit, dan setelah di iris tipis kemudian di rendam di dalam air yang mengalir atau di tempat biasa namun ganti air setiap 2 jam agar si getah terbuang dan ini tergantung rebung bambu apa dulu? khusus rebung bambu aur, gombong perlu lebih lama lagi bisa sampai 5 jam perendaman, biarkan di rendam selama kurang dari 3 jam, ini untuk memastikan getah terbuang habis

Setelah di rendam lalu di rebus sampai lentur atau di tim sampai matang, dan ini untuk menghilangkan getah dan rasa pahit, dan setelahnnya biarkan di tiriskan sampai dingin, lalu di masak biasa di beri bumbu dan aneka jenis penyedap lainnya

rasanya cukup enak dan sangat cocok di makan bersama keuarga di rumah, dan termasuk makan tradisional Jawa Barat

Makanan yang cocok di konsumsi dengan rebung bambu

Untuk memilah jenis makanan apa yang cocok dengan rebung bambu adalah semuanya cocok akan tetapi yang paling enak adalah di padu padankan dengan sambal, lalapan dan ikan asin, dan di konsumsi saat petang menuju sore hari dan telebih di makan dengan anggota keluarga di rumah

hasil olahan dari rembung bambu yang enak
Hasil Olahan dari Rebung bambu

Nah itu ya apakah kamu suka makan rebung kah? kalau saya sih, sukaaa seeekalee,,,

*** Happy nice day