Gula aren menjadi andalan pendapatan keluarga di pedesaan
Gula aren adalah salah satu produk unggulan daerah Jawa Barat terutama daerah pedesaan yang mana produk gula yang di jual ke perkotaan
Gula aren banyak di produksi oleh orang pedesaan karena pohon enow lebih banyak tumbuh di pedesaan karena pohon aren sangat cocok tumbuh di atas ketinggian 500 MDPL
Gula terdiri dari beberapa jenis terutama di Jawa Barat sepeti gula aren, gula semut, gula tebu dan gula jagung dan yang paling banyak yang di hasilkan di Jawa Barat adalah Gula Aren, karena geografis Jawa Barat kebanyakan dataran tinggi
Gula aren untuk sebagian masyarakat pedesaan menjadi penghasilan utama sebagai mata pencaharian sehari-hari, telebih yang memeliki lahan dan kebun enow yang luas
Tidak sedikit keluarga yang bisa membangun rumah, menyekolahkan anak, membeli kendaraan hasil dari jual gula aren
Untuk sebaigan orang produksi gula aren kadang musiman di karenakan pohon enow hanya bisa di sadap (di ambil airnya) kurang dari 5 bulan per pohon dan di tambah lagi jikalau kurang beruntung, pohon enow tidak keluar lahang = air enow
Untuk satu keluarga bisa menyadap pohon enow sampai 2-5 pohon per hari dengan pengolahan secara tradisional yaitu menggunakan hawu dan kayu bakar
Proses Pengolahan Gula aren menjadi gula siap jual
Dari pertama di oleh sampai siap jual membutuhkan proses yang lama, yang pertama petani gula arean mengambil lahang (air aren), di masak di atas tungku sampai menggumpal membutuhkan waktu kurang lebih 2-4 jam itupun jikalau apinya bagus dengan kayu bakar yang kering
Setelah di anggap sudah siap di cetak lalu di angkat dari tungku lalu di cetak sesuai keinginan ada yang bulat, lonjong, persegi dll dan kadang bentuk dari gula areng menandakan berasal dari daerah masing-masing, misal dari Garut kebanyakan berbentuk bulat, dari daerah Tasik bentuknya lonjong atau bulat ovale, dan begitupun dari daerah lainnya memeliki bentuk yang berbeda
Harga jual gula aren kadang murah
Tidak bisa di pungkiri kadang sering banget harga jual gula aren yang mengalami penurunan harga, hal ini di pengaruhi dengan pasokan gula aren dari daerah yang banyak, permintaan masyarakat yang rendah, dan kadang juga karena faktor yang lain,
Pada umumnya harga jual gula aren murah di pasaran adalah di musim hujan, karena pada musim hujan kadang tekendala dengan cuaca yang menjadikan gula jadi lembek,kayu bakar sulit di dapat, air enow (lahang) banyak tapi hasil di cetak menjadi hitam karena mungkin campur dengan air hujan dll
Kapan gula aren bisa harga mahal?
Bulan yang menjadi harapan petani aren adalah di bulan menjelang bulan puasa, hal ini di pengaruhi banyak permintaan masyarakat yang membut olehan dari bahan dasar gula aren seperti kolek, dan aneka olahan makanan lainnya
Cara gula aren menghasilkan gula yang bagus tidak hitam?
Masyarakat pedesaan cara mengatasi gula aren yang hitam sangat sederhana, misalnya dengan menggunakan bahan tradisional seperti menggunakan kawao atau raru, kawao dan raru ini fungsinya adalah agar hasil gula yang keras, putih, tetapi tidak membahyakan saat di konsumsi
Kawao adalah akar dari salah satu pohon yang sudah di gunakan sejak lama sejak jaman nenek moyang, dan Raru adalah salah satu jenis pohon yang di gunakannya adalah bagian batangnya,
caranya sangat mudah cukup di masukan ke dalam wadah penampungan (lodong) dan biarkan air enow dan kawao atau raru ini bercampur agar nantinya si air enow ini menjadi bagus saat selesai di olah
Bagaimana harapan masa depan untuk para petani gula aren
Sungguh sangat di sayangkan para pengrajin gula aren kian tahun kian menurun, hal ini di pengaruhi dengan perubahan jaman yang terus tergerus dengan modernisasi,
yang menjadi alasanya adalah pengolahan gula aren yang ribet dan waktu yang lama dan tak hanya itu anak muda jaman sekarang lebih memilih merantau di kota besar,
Nah hal ini yang membut anak muda jaman sekarang enggan untuk menjadi petani gula aren. dan tak hanya itu gula aren perlu keterampilan khusus, kadang orang pedesan di kaitkan dengan kepercayaan, misal orang yang baru belajar nyadap harus sering dan kadang hasil sadapanya kurang memuaskandan bahkan samapi tidak keluar lagi lahang, dan ini sangat di sayangkan dengan kepercayaan tersebut
Dan apakah 10-20 mendatang masih ada penghasil gula aren secara tradisional? atau bagaimana?
** Happy Nice day